Kesehatan & Gaya HidupSulawesi Tenggara

Awas!, Tidur Sepanjang Hari Saat Puasa Bisa Jadi Dosa

×

Awas!, Tidur Sepanjang Hari Saat Puasa Bisa Jadi Dosa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

KENDARI, Portal.id – Tidur adalah kebutuhan alami manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh.

Namun, ketika seseorang tidur sepanjang waktu selama bulan puasa, terutama pada siang hari, hal itu dapat menimbulkan beberapa pertimbangan dari sisi keagamaan dan spiritual.

Berikut adalah penjelasan mengenai mengapa tidur sepanjang waktu saat puasa bisa dianggap makruh (dihindari) dan juga dapat dianggap sebagai dosa.

Tidur sepanjang waktu saat puasa dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak dianjurkan dalam Islam karena melewatkan kesempatan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Meskipun tidur adalah kebutuhan alami, seseorang harus berupaya untuk memanfaatkan waktu puasanya dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan spiritualitas dan mendapatkan keberkahan.

Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan waktu puasa dengan bijak, melakukan ibadah yang dianjurkan, dan menjaga keseimbangan antara istirahat dan aktivitas ibadah.

Dengan demikian, seseorang dapat meraih manfaat spiritual yang optimal selama bulan Ramadan dan menghindari melakukan tindakan yang dapat dianggap makruh atau dosa.

Tak sedikit dari kita yang lebih memilih tidur saat berpuasa daripada merasa lemas ataupun bosan. Bahkan, tidurnya bisa sampai seharian penuh hingga waktu berbuka tiba.

Namun, tentu saja ini akan membuat kita tidak bisa merasakan nikmat sekaligus tantangan berpuasa karena merasa seolah-olah tak berpuasa saat memilih untuk tidur sepanjang hari.

Lantas, seperti apa sih, hukum tidur saat puasa?

1. Tidur Sepanjang Hari Saat Berpuasa, Apakah Bisa Membatalkan Puasa?

Pada dasarnya tidur saat berpuasa adalah boleh, asalkan tidak berlama-lama hingga meninggalkan ibadah lainnya.

Melansir dari laman NU Online, berdasarkan pandangan madzhab Syafi‘i dan mayoritas ulama, tidur sepanjang hari ketika berpuasa di bulan Ramadan tidak serta merta memengaruhi keabsahan puasa yang sedang dijalani.

“Dan mereka (para ulama) telah bersepakat bahwa apabila seorang yang berpuasa bangun sebentar dari tidur di siang hari, kemudian tidur lagi, maka sah puasanya,” yang tertulis dalam Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majemuk Syarhul Muhadzdzab, juz VI, halaman 384.

2. Tidur yang Bernilai Ibadah

Rasanya kalimat yang mengatakan “tidurnya orang berpuasa adalah ibadah” sudah tidak asing lagi di telinga kita. Untuk mengakali rasa kantuk ini banyak juga yang memilih tidur saat puasa.

Namun, hadis yang berbunyi, “Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan pahala amalannya dilipatgandakan” merupakan hadis yang lemah.

Melansir dari laman KonsultasiSyariah.com, di dalam sanad hadis tersebut terdapat perawi yang bernama Ma’ruf bin Hassan dan Sulaiman bin Amr An-Nakha’i.

Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dari Abdullah bin Abi Aufa radhiallahu ‘anhu, yang meriwayatkan hadis tersebut memberikan komentar setelah membawakan hadis ini.

Al-Baihaqi berkata, “Ma’ruf bin Hassan itu dhaif, sementara Sulaiman bin Amr lebih dhaif dari dia.” Karena itu, kebenaran dari hadis tersebut masih diragukan.

3. Tidur yang Mendatangkan Dosa

Meskipun tidur saat sedang berpuasa hukumnya adalah boleh atau sah, tetapi ada hal lain yang bisa menyebabkannya menjadi dosa.

Tidur ketika berpuasa dapat mendatangkan dosa jika seseorang berlarut-larut dalam tidurnya hingga meninggalkan ibadah lain, seperti shalat wajib, shalat Sunnah dll.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id