KENDARI, Portal.id – Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), adalah penyakit virus yang terjadi pada anak-anak, meskipun orang dewasa juga rentan terinfeksi.
Penyakit ini disebabkan disebabkan oleh virus Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, yaitu jenis virus yang termasuk kelompok Enterovirus. Jenis lain dari Enterovirus seperti Enterovirus 71 juga bisa menyebabkan flu Singapura.
Meskipun umumnya tidak fatal, HFMD menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi serius pada beberapa kasus. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai penyebaran penyakit ini.
Bagi orang tua dan pengasuh diharapkan untuk lebih memperhatikan gejala HFMD pada anak-anak dan mencari perawatan medis jika diperlukan.
Dengan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat membantu mengurangi risiko penyebaran HFMD dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
• Penyebaran
Virus penyebab flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit. Oleh sebab itu, seseorang dapat tertular penyakit ini melalui berbagai cara berikut:
- Berbagi alat makan atau minum dengan penderita
- Tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh tinja penderita (misalnya ketika mengganti popok bayi)
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
Flu Singapura dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih banyak dialami oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun, terutama anak yang sering dititipkan di fasilitas penitipan anak.
• Gejala
Gejala awal flu Singapura bisa muncul 3–6 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Umumnya, penderita akan mengalami demam atau sakit tenggorokan, kemudian 1–2 hari setelahnya akan muncul sariawan, ruam, dan lepuh.
Penderita flu Singapura bisa mengalami beberapa atau seluruh gejala berikut:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
- Hilang nafsu makan
- Ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, telapak kaki, dan bokong
- Rewel
- Nyeri perut
- Batuk
• Pengobatan
Pada sebagian besar kasus, flu Singapura tidak membutuhkan pengobatan khusus karena gejalanya akan mereda setelah 7–10 hari.
Namun, untuk meredakan keluhan dan mempercepat pemulihan, dokter akan meresepkan sejumlah obat berikut:
- Paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan demam dan mengurangi rasa nyeri
- Salep kulit, untuk mengurangi keluhan pada kulit, termasuk ruam, lepuh, dan gatal di kulit
- Tablet isap, untuk mengurangi nyeri tenggorokan
- Pasien juga dianjurkan untuk minum air es atau makan es krim guna membantu mengurangi peradangan, serta banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
• Pencegahan
Flu Singapura biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, flu Singapura dapat menyebabkan beberapa komplikasi.
Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar yang bisa menjadi media penularan penyakit ini.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dan diajarkan kepada Anda dan anak untuk mencegah flu Singapura adalah:
- Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, menyiapkan makanan, dan sebelum makan
- Tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit
- Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam
- Rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote tv, dengan benar
- Beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala flu Singapura, sampai kondisi benar-benar pulih