Konawe, Portal.id – Realisasi investasi di Kabupaten Konawe selama tahun 2021 merupakan yang tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan tercatat tertinggi ketujuh se-Indonesia dengan realisasi angka mencapai Rp20,06 triliun.
Atas capaian itu, pemerintah Kabupaten Konawe menerima penghargaan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diserahkan oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia kepada Pemda Konawe yang ditunjukkan oleh Sekda Konawe dr Ferdinand Sapan, di Jakarta, Rabu (16/2).
“Penghargaan ini adalah keberhasilan seluruh elemen masyarakat di Konawe, dan semua elemen masyarakat yang mendukung dan membantu memberikan kenyamanan berinvestasi di daerah ini, sehingga para investor ingin menanamkan modalnya di daerah ini,” kata Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, di Unaaha, Kamis.
Kery mengaku, nilai investasi di Konawe didominasi dari industri tambang yang ada di Morosi kemudian di topang dengan beberapa sektor lainnya.
“Konawe menjadi daerah dengan realisasi investasi paling besar karena memiliki dua perusahaan tambang yang terbilang sangat besar di Sultra. Dua industri tambang itu adalah PT Obsidian Stainless Steel (OSS) dan PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI),” katanya.
Disebutkabn, PT OSS menghasilkan investasi sebesar Rp15.773 triliun. Sedangkan, PT VDNI sebesar Rp4.009 triliun.
Sementara itu, Menteri Investasi/BPKM, Bahlil Lahadalia, dalam keterangan persnya di Jakarta (Rabu/16/2) mengungkapkan, pemberian penghargaan ini diberikan dalam rangka apresiasi kepada kepala daerah baik gubernur, bupati, kepala daerah, dan seluruh perangkatnya yang turut membantu Kementerian Investasi dalam mencapai keberhasilan realisasi investasi pada 2021.
“Sebelumnya belum ada bentuk penghargaan seperti ini. Ini diadakan sebagai bentuk apresiasi kepada Gubernur, Bupati, Kepada Daerah dan jajarannya karena realisasi investasi ini bisa tercapai bukan hanya berkat BKPM melainkan bantuan daerah,” katanya .
Sedangkan 10 kabupaten/kota dengan realisasi investasi tertinggi adalah Kabupaten Bekasi Rp43,27 triliun dengan 3.402 proyek, Kota Surabaya Rp29,22 triliun dengan 4.030 proyek, Kabupaten Halmahera Tengah Rp28,81 triliun dengan 51 proyek, Kabupaten Morowali Rp28,78 triliun dengan 141 proyek. proyek.
Selanjutnya, Kabupaten Karawang Rp26,63 triliun dengan 1,301 proyek, Kabupaten Mimika Rp20,60 dengan 85 proyek, Kabupaten Konawe Rp20,06 triliun dengan 122 proyek, Kota Balikpapan Rp19,60 triliun dengan 1,585 proyek, Kota Cilegon Rp17,80 triliun dengan 338 proyek dan Kabupaten Gersik Rp16,76 dengan 1.344 proyek.