Kendari, Portal.id — Akibat keterbatasan anggaran, Tim Sepakbola Sulawesi Tenggara (Sultra) memutuskan membatalkan keikutsertaan dalam seleksi Pra PON di Gorontalo.
Padahal, pada laga perdana seleksi Pra PON, Tim Sepakbola Sultra telah dijadwalkan akan melakoni pertandingan pada Selasa (17/10/2023) sore melawan kontingen Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Persiapan kita tuntas tim kita sudah bentuk, kemudian training center sudah selesai. Mungkin karena di KONI kekurangan dana sehingga kami tidak bisa berangkatkan,” ucap Ketua Asprov PSSI Sultra, Muhammad Zamrun Firihu saat ditemui awak media, Rabu (18/10).
Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari itu mengungkapkan, jauh sebelum hari keberangkatan pihaknya sudah memasukkan proposal di KONI Sultra. Namun, KONI memberikan jawaban tidak sesuai keinginan pihaknya.
Tidak hanya itu, Zamrun juga menyampaikan dari kegiatan seleksi hingga training center dianggarkan oleh Asprov PSSI Sultra.
“Yang kami minta dari KONI itu biaya untuk mengikuti seleksi pra PON,” terangnya.
Atas kejadian yang menimpa tim sepakbola ini, Zamrun menyarankan agar KONI Sultra dapat menginventaris dengan baik kebutuhan semua cabang olahraga (cabor).
“Jadi kedepannya KONI agar menginventarisasi dan merencanakan betul biaya percabangan olahraga itu sehingga tidak ada tumpang tindih nantinya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris PSSI Sultra, Jasman Harun yang dikonfirmasi terpisah membeberkan, anggaran yang diberikan oleh KONI hanya Rp25 juta.
“Anggaran yang diberikan oleh hanya Rp25 juta, dan kami anggap ini penghinaan bagi PSSI, karena ini sudah tidak masuk akal,” beber Jasman.
Jasman menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PSSI Pusat untuk menghindari sanksi karena tidak ikut serta dalam ajang Pra Kualifikasi PON di Gorontalo.
“PSSI Pusat minta untuk menghindari sanksi, kami harus memberikan alasan bukan keinginan Asprov, tapi karena alasan keterbatasan anggaran dari KONI Sultra,” tegasnya.
Laporan: Ferito Julyadi