KENDARI, Portal.id – Komitmen Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam mengakselerasi pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Bumi Anoa menunjukkan kinerja positif.
Hal itu dibuktikan dengan jumlah pengguna QRIS yang mencapai 233.101 pengguna hingga Mei 2024.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan bahwa pengguna QRIS di jazirah Sultra tumbuh sebesar 102,93% jika dibandingkan Mei 2023 yang hanya tercatat 114.866 pengguna.
“Pada bulan Mei 2024 saja, terdapat tambahan 3.911 pengguna baru QRIS. Secara akumulatif, pengguna baru QRIS pada periode Januari-Mei 2024 tercatat sebanyak 26.100 pengguna,” kata Doni Septadijaya kepada Portal, Selasa 2 Juli 2024.
Pertumbuhan pengguna QRIS tersebut juga memberi dampak positif pada volume transaksi QRIS. Tercatat hingga Mei 2024, transaksi QRIS menunjukkan peningkatan signifikan, yakni sebesar 3.911.339 transaksi.
“Transaksi QRIS meningkat 382,72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 810.272 transaksi,” ujar Doni.
Lebih lanjut, kata Doni, pencapaian tersebut tidak lepas dari berbagai langkah dan upaya yang dilakukan oleh BI Sultra bersama stakeholder terkait dalam menggalakkan penggunaan layanan transaksi digital.
“Pertumbuhan pengguna QRIS terutama didorong oleh peningkatan pengguna dari kalangan milenial, mahasiswa, dan siswa yang semakin familiar dengan penggunaan QRIS. Hal ini didukung oleh meluasnya merchant yang menerima QRIS di berbagai daerah di Sultra,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga secara masif mengadopsi QRIS untuk berbagai layanan pembayaran, termasuk pajak dan retribusi.
Ditambah oleh dukungan perbankan di Sulawesi Tenggara, khususnya Bank Sultra yang turut berperan aktif dalam mengakuisisi merchant dan mendorong nasabah untuk menggunakan QRIS.
Doni Septadijaya menyampaikan bahwa BI Sultra akan terus mendorong peningkatan penggunaan QRIS dengan berbagai strategi dan kolaborasi bersama pihak terkait.
“Kami berharap pencapaian ini dapat terus meningkat, memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.
Laporan Hardiyanto