Kendari, Portal.id – Menjelang Natal dan Tahun Baru (NATARU) 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (BI Sultra) menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,2Triliun.
Jumlah tersebut dipastikan jauh mencukupi kebutuhan uang tunai masyarakat dan kegiatan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk dua bulan ke depan.
Di bulan Desember 2024 ini berdasarkan data historis dan proyeksi kebutuhan uang tunai perbankan di Sulawesi Tenggara adalah sebesar ±Rp675Miliar atau hanya 56% dari stok persediaan. Kebutuhan uang tunai tersebut akan dapat dipenuhi melalui layanan perbankan diseluruh Provinsi Sulawesi Tenggara dan penukaran uang di Bank Indonesia.
BI Sultra mengimbau dan memastikan Perbankan untuk menjaga ketersediaan uang kartal di ATM, serta memastikan ATM dapat berfungsi normal selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
Khusus untuk menghadapi Natal, BI Sultra berkerjasama dengan perbankan juga mengadakan penukaran khusus Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (Serunai) di 4 titik pusat Ibadah di Kota Kendari yaitu di Gereja Ora Et Labora, Gereja Imanuel, Gereja Maheneim dan Gereja Oikumene pada tanggal 15 Desember 2024 kemarin.
Antusias masyarakat terhadap program ini cukup besar dengan realisasi penukaran uang masyarakat sebesar Rp360juta dari 174 penukar.
Selain kebutuhan uang menjelang NATARU, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan penukaran uang pecahan kecil dan memperluas layanan penukaran BI Sultra juga telah menjalin sinergi dengan perbankan dan 6 toko ritel besar di kota Kendari melalui program Lingkar Koin Sultra.
Program ini sudah diluncurkan sejak tahun 2022 guna memenuhi kebutuhan retailer atas uang pecahan kecil dan mengoptimalkan peredaran uang pecahan kecil yang ada di masyarakat. Masyarakat dapat menukarkan uang pecahan kecilnya di lokasi layanan sebagaimana terlampir.
Momen NATARU selalu diiringi oleh peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat yang berdampak pada kenaikan transaksi untuk berbagai barang dan jasa yang berisiko dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengedarkan uang palsu (UPAL).
Karenanya BI Sultra menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap peredaran UPAL tersebut. Di tahun 2024, temuan UPAL di Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 24% dibandingkan tahun 2023, atau mencapai 449 lembar.
Temuan ini berasal dari klarifikasi perbankan, Penyedia Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), loket penukaran BI, dan laporan masyarakat ke loket BI.
Berkat kerjasama yang erat dalam kerangka Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu, aparat penegak hukum telah menindak tegas kasus tindak pidana UPAL, di antaranya pada kasus temuan 23 lembar UPAL di Polresta Kendari pada bulan Mei, 49 lembar di Polres Kolaka Timur pada bulan Oktober, serta temuan 16 lembar uang yang diragukan keasliannya pada awal bulan Desember dari kasus penangkapan pengedar UPAL yang menyasar warung-warung kecil di Konawe Selatan.
Sebagai upaya preventif, BI Sultra berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat melalui program Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah) dengan mengenalkan ciri-ciri keaslian uang secara langsung maupun melalui berbagai kanal media komunikasi.
Sepanjang tahun 2024 telah dilakukan 272 kegiatan secara luring dengan total 459 ribu peserta, dan 114 kegiatan secara daring dengan total engagement mencapai 796 ribu views.
BI Sultra turut mendukung partisipasi masyarakat dalam pencegahan peredaran uang palsu melalui pelaporan temuan uang yang diragukan keasliannya kepada pihak berwenang dan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara.