Kendari, Portal.id — Sebelum ditemukan meninggal dunia dalam kondisi jasad tercor campuran semen, Fitriani (21) warga asal Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat bercerita kepada keluarganya perihal perlakuan sang suami.
Kakak korban bernama Sutrisno yang ditemui awak media mengungkapkan, adik bungsungnya itu bercerita bahwa dirinya kerap mendapat kekerasan dari sang suami.
“Pernah cerita ke bapak saya. Katanya di sana (Blitar) sering disiksa sama suaminya,” ungkap Sutrisno, Jumat (24/11/2023).
Ungkapnya, tindakan penganiayaan yang diterima korban diantaranya dicekik, dan dipukul menggunakn sandal.
Perlakuan kasar itu, lanjut Sutrisno, menyebabkan korban kesulitan makan dan minum selama beberapa hari.
“Adik saya Fitriani cerita kalau dia sering disiksa, dicekik di leher, dipukul pakai sandal sampai tiga hari tiga malam tidak bisa makan dan minum,” ungkapnya.
Sebelumnya, warga Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan jasad yang tersisa tulang belulang dalam kondisi tercor campuran semen di sebuah rumah, Selasa (21/11).
Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, diketahui jasad tersebut adalah Fitriani, warga asal Kabupaten Konsel. Korban diduga dibunuh oleh sang suami, kemudian jasadnya dicor di dalam salah satu kamar rumah mereka.
Laporan: Ferito Julyadi
