Wakatobi, Portal.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), memberikan edukasi terkait bahaya kekerdilan pada anak (stunting) kepada remaja di Kabupaten Wakatobi melalui penggunaan aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk
Implementasi aplikasi elsimil bagi calon pengantin dalam upaya pencegahan stunting dari Hulu tingkat Kabupaten Wakatobi ini berlangsung sehari tersebut dibuka oleh Kepala BKKBN Sultra, Asmar, dihadiri Perwakilan Dinas Dalduk dan KB Wakatobi diikuti 72 peserta bertempat di Wangi-wangi, Rabu.
“Salah satu alasan dilaksakanannya kegiatan ini karena stunting harus kita cegah dari hulu ke hilir atau dari remaja hingga ke balita,” katanya.
Dikatakan, kenapa harus melibatkan remaja dalam penanganan stunting karena remaja merupakan calon pengantin yang akan menjalani kehidupan berumahtangga.
Disebutkan pula, bahwa angka stunting di Wakatobi mencapai 26 persen, yang artinya setiap 100 anak yang lqhir maka ada 26 yang stunting.
Asmar menjelaskan, bahwa aplikasi Elsimil adalah bentuk integritas BKKBN dan Kemenag yang diperuntukkan bagi para calon pengantin bahwasanya ada syaratnya dan harus dipenuhi sebelum menikah.
Program pemeriksaan kesehatan tersebut katanya, dilakukan 3 bulan sebelum menikah, jadi jika mereka mengalami Hb yang rendah, masih ada waktu untuk memperbaiki dan mengoreksi misalnya dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
“Bahwa para calon pengantin bisa melaporkan status gizinya dan parameter kesehatan seperti tinggi, berat badan dan Hb untuk memperkecil risiko stunting melalui Aplikasi ini,” katanya.
Selanjutnya kata dia, data akan diproses secara otomatis oleh aplikasi sehingga nanti ada hasilnya, layak atau kurang.
“Barulah nanti Kantor Kementerian Agama memberikan finalisasi seandainya berisiko stunting atau tidak,” kata Asmar.
Melalui Aplikasi itu katanya, para calon pengantin akan diberikan edukasi mengenai situasi seorang ibu yang berpotensi melahirkan anak sehat atau stunting.
Program dalam aplikasi berisi menu bahan berupa tulisan yang bisa diisi jika calon pengantin itu misalnya mengalami kurang gizi atau anemia.
“Saya berharap, semoga melalui pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat kepada remaja di Wakatobi terkait pengisian aplikasi elsimil dan pengelolaan balita agar terhindar dari stunting,” pungkasnya.
.