Serba-serbiWisata & Kuliner

Dispar Sultra Dorong Tujuh Destinasi Wisata Jadi Prioritas

×

Dispar Sultra Dorong Tujuh Destinasi Wisata Jadi Prioritas

Sebarkan artikel ini

Kendari, Portal.id – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong konsep tujuh destinasi prioritas atau seven wonder. 

Hal itu dilakukan untuk menunjang destinasi wisata di sekitar seven wonder, yaitu beberapa desa wisata yang akan menjadi unggulan didorong pengembangannya.

“Salah satunya adalah wisata Sani-sani Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka yang menjadi penyangga pulau padamarang di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka,” kata Belli Tombili usai membuka pameran desa dan destinasi wisata unggulan Sultra di The Park Kendari, Rabu (9/8/2023) lalu.

Lanjut Belli, di kawasan Kars Liangkabori, terdapat juga desa wisata Liangkabori. Begitu juga untuk poros wisata teluk Kendari, dan Toronipa Labengki. 

Dan Hal ini disingkrongkan supaya ketika ada wisatawan yang berkunjung ke berbagai tujuh destinasi, diharapkan menjadi nikmat terbesar bagi masyarakat 

“Jadi masyarakat kita dorong mereka agar bisa menjadi pemandu, juga masuk ke sektor ekonomi dimana mereka menyiapkan oleh-oleh nya sehingga wisatawan yang berkunjung ke destinasi itu bisa ada sesuatu yang dibeli untuk dibawa pulang,” ungkapnya.

Belli menyebutkan, berdasarkan Jaringan Desa Wisata (Jardesta) milik kementerian pariwisata, bahwa di Sultra terdapat 188 desa wisata, dari 2.100 desa atau kurang lebih 10 persen desa di Sultra merupakan desa wisata. 

Sehingga lanjut Belli, untuk mengembangkan desa wisata, yang paling penting sebenarnya adalah inisiatif dari masyarakat yang ada di desa itu sendiri. 

Berdasarkan pengalaman beberapa tahun lalu Dispar Sultra mendorong pengembangan desa wisata, dan yang menjadi motor penggeraknya selalu kepala desa.

“Beberapa kepala desa yang kita lihat mereka memang mempunyai potensi di desanya, juga berdasarkan masukan dari kabupaten kota, kita sudah bawa mereka untuk studi tiru dibeberapa desa wisata yang ada di pulau jawa yang diakui selama ini lebih maju. Lebih maju dari segi management tapi tidak dari segi daya tarik. Daya tarik kita di Sultra lebih dibandingkan desa wisata yang ada di jawa,” bebernya.

Namun, yang menjadi masalah adalah management pengelolaan dan cara mempromosikan untuk bisa menarik kunjungan wisatawan yang akan datang.

“Yang sudah agak lumayan maju kalau di Sultra salah satunya adalah desa Wisata Sani-sani, desa wisata limbo wolio di keraton Buton. Itu bagus mereka sudah ada pemandunya management minimal sudah tertata lebih baik sehingga kalau ada pengunjung yang mau kesana mereka tidak kesulitan lagi mencari fasilitas yang ada di desa wisata Buton,” pungkasnya. 

Diketahui, tujuh destinasi desa wisata prioritas diantaranya, Keraton Wolio di Pulau Buton, Kawasan Kars Liangkabori, Masalili di Muna, Hutan Mangrove terluas di Asia Tenggara Buton Utara, Jalan Akses Kendari -Toronipa, Labengki di Konawe Utara, Pulau Padamarang di Kolaka yang akan dijadikan kawasan konservasi Anoa, Matarombeo di Konawe Utara, dan Taman Nasional Rawa Aopa di perbatasan Bombana Konawe Selatan, Kolaka Timur, dan Konawe. 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id