Hukum & KriminalSulawesi Tenggara

Dugaan Kekerasan Guru Pukul Murid, Kepala SMPN 14 Kendari Angkat Bicara 

×

Dugaan Kekerasan Guru Pukul Murid, Kepala SMPN 14 Kendari Angkat Bicara 

Sebarkan artikel ini
Kepala SMPN 14 Kendari Laode Rony
Kepala SMPN 14 Kendari, Laode Rony saat diwawancarai awak media perihal dugaan tindak pidana kekerasan yang dilakukan salah seorang guru terhadap siswa berinisial HAS. Foto : Istimewa.

Kendari, Portal.id — Kasus dugaan tindak pidana kekerasan oknum guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 14 Kendari, terhadap salah seorang murid berinisial HAS (14) tengah bergulir di kepolisian.

Kepala SMPN 14 Kendari, Laode Rony angkat bicara terkait insiden tersebut. Ia menuturkan, pemukulan yang dilakukan oleh terduga pelaku hanya untuk memberikan pelajaran, agar siswa menyadari kesalahannya.

Menurutnya, bukan area leher yang dipukul oleh sang guru, melainkan bagian bahu. Tindakan itu dilakukan untuk memberi efek jera, agar siswa tidak mengulangi perbuatannya.

“Dari info guru yang bersangkutan dia hanya memberikan teguran kepada murid itu dengan memukul di bagian tangan,” tutur Rony kepada awak media, Sabtu (27/1/2024).

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, motif oknum guru berinisial RA melakukan kekerasan karena kesal korban bersama siswa lainnya mengotori dinding, kaca, dan lantai gedung sekolah dengan lumpur bekas galian sumur.

“Pada dasarnya guru di sekolah itu sebenarnya sama dengan orang tua di rumah sifatnya, guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik karakter dan perilaku siswa agar menjadi siswa yang cerdas juga berkarakter sebagai generasi penerus bangsa. Tidak ada niat untuk mencelakakan anak murid kami sendiri,” sambungnya.

Rony mengungkapkan, berdasarkan informasi dari salah seorang guru, penjaga sekolah sempat menegur para siswa yang mengotori tembok. Namun, teguran tersebut diabaikan, sehingga kejadian tersebut dilaporkan ke guru yang bersangkutan (RA).

“Kemarin saya juga sudah ketemu dengan orang tua murid, menyampaikan untuk bertemu dengan guru yang bersangkutan agar kita sama-sama mendengarkan apa keterangan kedua belah pihak tetapi ibu murid tidak mau. Bahkan kami juga meminta kepada orang tua siswa tersebut untuk menjenguk siswa tersebut agar memastikan keadaannya tetapi orang tua korban tidak mengizinkan,” ungkapnya.

Perihal laporan keluarga korban ke kepolisian, pihak sekolah sangat menyayangkan hal tersebut, karena tidak adanya pemberitahuan kepada pihak sekolah.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id