Kendari, Portal.id — Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra), Anton Timbang mendukung kerja sama yang dijalin Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari.
Dukungan tersebut disampaikan Anton dalam Rapat Koordinasi (Rakor) FKLPID—BPVP, Sabtu (20/5/2023). Menurutnya, kerja sama kedua pihak yang ditujukan sebagai sebagai upaya pembinaan dan pelatihan para tenaga kerja untuk memenuhi permintaan industri sangatlah penting.
“Menyikapi persoalan kebutuhan tenaga kerja yang semakin besar di Sultra, serta untuk mengurangi pengangguran, Kadin Sultra siap menjadi fasilitator pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, sesuai dengan bidang dan profesi yang diinginkan,” ucap Anton melalui siaran persnya, Selasa (23/5).
Dirinya mengungkapkan, tahun 2022 pemerintah telah mencanangkan 10 Proyek Strategis Nasional (PSN). Dimana tiga PSN itu masuk Sultra yang berinvestasi.
Tiga perusahaan itu yakni PT Kendari Kawasan Industri Terpadu, PT Indonesia Pomala Industry Park dan PT Nusantara Industri Sejati.
Kemudian, ada beberapa perusahaan tambang, smelter, pabrik dan industri seperti PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
“Sehubung dengan banyaknya investasi yang masuk ke Sultra, kami telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja,” ungkapnya.
Langkah tersebut salah satunya melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga produsen tenaga kerja, seperti BPVP Kendari, Perguruan Tinggi (PT), Perbankan, dan Forum UMKM.
Sementara itu, perwakilan PT VDNI, Risfi yang turut hadir dalam rakor menyampaikan bahwa setiap bulannya pihak perusahaan menerima 300—400 orang tenaga kerja.
“Jadi setahun lebih kurang lebih tiga ribu sampai empat ribu orang tenaga kerja yang diserap,” ujar Risfi.
Dalam rakor tersebut, terungkap bahwa tingkat pengangguran di Sultra saat ini sebesar 3,48 persen dari total penduduk 2.659.156 jiwa. Sedangkan angka kemiskinan mencapai 11,17 persen.
Tingkat pengangguran ini dipastikan akan terus bertambah. Ditambah lagi di Sultra tenaga kerja tamatan SMA juga alumni Perguruan Tinggi (PT) kurang lebih 10 ribu setiap tahunnya.
Kepala BPVP Kendari, La Ode Haji Polondu memastikan sebagai lembaga pemerintah, pihaknya siap melakukan pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan tenaga kerja di Sultra.
“Kami sampai saat ini sudah menghasilkan lebih kurang tujuh ribu sampai delapan ribu tenaga kerja di semua bidang. Apalagi Ketua Kadin Sultra, Bapak Anton Timbang selalu berkontribusi untuk pendidikan dan pelatihan keterampilan tenaga kerja,” pungkas Polondu.
Laporan: Ferito Julyadi