Serba-serbiSulawesi Tenggara

Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Bakal Lewati Indonesia ?, Ini Proses Terbentuk dan Perkiraan Rute Gerhana Menurut BMKG

×

Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Bakal Lewati Indonesia ?, Ini Proses Terbentuk dan Perkiraan Rute Gerhana Menurut BMKG

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

KENDARI, Portal. id Gerhana Matahari total diperkirakan akan terjadi pada 8 April 2024 menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah. Gerhana ini diperkirakan akan terjadi pada simpul utara Bulan pada hari Minggu, 8 April 2024.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri membenarkan prakiraan terjadinya fenomena alam tersebut.

Namun BMKG juga menjelaskan bahwa Indonesia tidak akan terlewati jalur totalitas gerhana matahari tersebut, atau gerhana matahari ini tidak akan bisa diamati dari Indonesia.

“Gerhana hanya dapat diamati di Amerika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada bagian timur,” tulis BMKG melalui akun Instagram @infobmkg, Jumat 29 Maret 2024.

Dalam uanggahannya itu, BMKG juga membantah kabar viral yang menyebutkan bahwa dampak gerhana matahari total akan membuat bumi menjadi gelap selama tiga hari.

Pasalnya, kata BMKG, efek gelap dari gerhana hanya akan terjadi selama beberapa jam. Adapun kota yang terlewati jalur GMT dengan durasi totalitas terpanjang adalah selama 4 menit 26 detik.

Hal tersebut juga ditegaskan, Badan Antariksa Amerika NASA dalam rilisnya di laman science.nasa.gov yang menyebut hal senada bahwa gerhana matahari ini hanya akan melintasi Amerika Utara, Meksiko, Amerika Serikat dan Kanda.

Bagaimana Terjadinya Gerhana Matahari?

Mengutip penjelasan Observatorium Bosscha bosscha.itb.ac.id berikut penjelasan bagaimana fenomena Gerhana Matahari bisa terjadi.

Fenomena gerhana adalah fenomena astronomi yang berkaitan dengan bayangan. Gerhana terjadi saat sebuah objek bergerak lewat di depan objek lain atau objek tersebut masuk ke dalam bayangan objek diamati dari permukaan Bumi.

Untuk dapat terjadi gerhana, ketiga objek harus berada dalam satu garis, atau dikenal dengan terminologi sygyzy, yang berarti “terhubung bersama” dalam bahasa Yunani.

Gerhana yang dikenal luas melibatkan Bumi, Bulan, dan Matahari. Gerhana matahari terjadi saat Bulan tepat berada di antara Bumi dan Matahari sehingga bayangan bulan jatuh ke sebagian permukaan Bumi.

Bayangan ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu umbra, penumbra, dan antumbra. Umbra adalah bayangan bagian dalam yang lebih gelap sedangkan penumbra adalah bayangan bagian luar yang tidak segelap umbra.

Selain itu, antumbra adalah terusan dari umbra tetapi lebih terang (penjelasan lebih lengkap akan dibahas di subbab “Gerhana Matahari Cincin”).

Jenis Gerhana Matahari

Ada empat jenis gerhana matahari: total, cincin, sebagian, dan hibrida.

1. Gerhana Matahari Total

Daerah di permukaan Bumi yang berada di dalam umbra akan dapat menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT), saat piringan matahari tertutup seluruhnya oleh piringan bulan.

Seiring rotasi Bumi dan revolusi Bulan, bayangan umbra akan bergerak dari barat ke timur menghasilkan pita sempit di permukaan bumi yang dikenal dengan jalur totalitas.

Daerah yang berada di jalur totalitas akan dapat menyaksikan Matahari perlahan masuk ke bayangan bulan. Saat itulah peristiwa gerhana matahari mulai terjadi.

Peristiwa tertutupnya piringan matahari berlangsung perlahan selama kurang lebih satu jam hingga tiba pada fase totalitas gerhana, saat piringan matahari ditutupi sepenuhnya.

Fase totalitas akan terjadi selama beberapa menit saja sampai perlahan Matahari meninggalkan bayangan umbra dan gerhana berangsur selesai.

2. Gerhana Matahari Sebagian

Wilayah di permukaan Bumi yang berada di dalam penumbra akan dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) yaitu saat piringan matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh piringan bulan ketika fase maksimum gerhana.

Wilayah lain di permukaan Bumi di luar penumbra tidak akan dapat menyaksikan gerhana matahari.

Ada kalanya bayangan umbra tidak sampai di permukaan Bumi. Hal ini membuat hanya bayangan penumbra yang jatuh sampai ke permukaan Bumi sehingga akan terjadi Gerhana Matahari Sebagian tanpa ada Gerhana Matahari Total.

3. Gerhana Matahari Cincin

Orbit Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips sehingga akan ada saatnya Bulan berada pada jarak terdekat dari Bumi (perigee) dan terjauh (apogee).

Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi ketika Bulan berada pada apogee sehingga membuat ukuran piringan bulan menjadi lebih kecil dibanding ukuran piringan matahari ketika dilihat dari Bumi.

Hal ini menjadikan piringan bulan tidak dapat menutupi piringan matahari sepenuhnya dan menyebabkan Matahari terlihat sebagai “cincin” saat mencapai fase maksimum gerhana.

4. Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana dapat dimulai sebagai gerhana cincin kemudian berubah ke gerhana total, lalu berakhir kembali sebagai gerhana cincin. Gerhana ini disebut gerhana matahari hibrida.

Gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana yang jarang terjadi, sekitar satu gerhana per dekade.

Hal ini karena jarak Bulan dan Matahari terhadap Bumi haruslah sesuai. Jika jarak Bulan dan Bumi relatif dekat, hanya umbra yang jatuh di permukaan Bumi, menciptakan gerhana matahari total.

Sementara itu jika jarak Bulan dan Bumi relatif jauh, antumbra akan jatuh di permukaan Bumi dan menciptakan gerhana matahari cincin.

Kendalanya adalah jarak terhadap Matahari dan Bulan yang terus berubah. Karena rentang jarak yang diperlukan agar terjadi gerhana matahari hibrida sangatlah sempit, sebagian besar konfigurasi gerhana tidak cocok untuk jenis gerhana ini.

*Baca berita terkini lainnya di GOOGLE NEWS https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMOXyuwsw8o3TAw
atau gabung di Channel WA Portal.id News Update, caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaLdQrVAInPtfv2KpA2p, kemudian gabung.