KENDARI, Portal.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto meminta para kepala daerah mengambil langkah dini untuk memitigasi dampak bencana kekeringan.
Adanya potensi dan perkiraan terjadinya bencana kekeringan ini sendiri sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan terjadinya musim kemarau di tahun 2024.
“Mengingat prakiraan BMKG bahwa Sultra sebagai salah satu provinsi yang akan menghadapi kekeringan pada tahun 2024 sebagaimana surat edaran yang dikeluarkan BMKG RI,” terang Andap Budhi Revianto dalam keterangannya saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin 27 Mei 2024.
Menurutnya, kewaspadaan dan langkah dini perlu dilakukan untuk memitigasi resiko musim kemarau yakni, salah satunya lonjakan harga pangan yang bisa mendongkrak angka inflasi.
“Mitigasi risikonya agar tidak terjadi lonjakan harga pada harga pangan yang berimbas pada angka inflasi. Isu pangan akan menjadi hal yang sangat strategis dan fundamental,” papar Andap.
Mantan Kapolda Sultra ini juga menjelaskan, untuk menjaga kestabilan pangan saat kondisi darurat Pemprov Sultra bakal menambah stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebanyak 88 ton.
“Saat ini Pemprov Sultra memiliki stok CPP berupa beras sebanyak 183,82 ton yang akan digunakan ketika kondisi darurat, dimana pada tahun ini akan ada penambahan CPP Provinsi sebanyak 88 ton,” tutupnya.
