WAKATOBI, Portal.id – Pada perayaan Hari Raya Idul Fitri kali ini, ada tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Wakatobi.
Salah satunya tradisi Posepa’a yang dilakukan di samping Benteng Keraton Liya oleh masyarakat adat Liya di Kabupaten Wakatobi.
Posepa’a dalam bahasa daerah Liya bisa diartikan sebagai “adu tendang”.
Tradisi Posepa’a bagi masyarakat di Liya ini sudah dikenal sejak zaman kesultanan dengan cara beradu kekuatan beladiri menendang dengan menggunakan kedua kaki yang dilakukan oleh laki-laki dewasa maupun anak-anak yang diadakan di saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha selesai salat.
Atraksi saling tendang ini biasanya dilakukan antara Yro Wawo, sebutan untuk masyarakat dari wilayah timur Benteng Keraton Liya dengan Yro Woru, sebutan untuk masyarakat Liya dari wilayah barat benteng.
Sejumlah kelompok masyarakat Liya, Ane mengungkapkan, dahulu atraksi adu tendang tersebut dilakukan selama bulan Ramadan sambil menunggu waktu berbuka puasa. Namun karena padatnya aktivitas masyarakat di tempat itu, sehingga atraksi ini dilakukan pada perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha saja.
“Dahulu atraksi Posepa’a ini dilakukan pada saat bulan Ramadan namun karena banyaknya kesibukan masyarakat sehingga atraksi budaya ini dilakukan pada saat perayaan Idul Fitri dan idul Adha saja,” ujarnya, Rabu (10/4/2024).
Imu, salah seorang pemuda yang ikut serta dalam atraksi tersebut mengaku sangat antusias melakukan atraksi itu karena melatih ketangkasan dan kekuatan menendang.
“Saya sangat suka mengikuti atraksi ini, karena dengan kegiatan ini saya bisa melatih ketangkasan saya membela diri,” Tuturnya
Laporan Abdul Rizalno