Pendidikan & BudayaPolitik & Pemerintahan

Kemenag Sultra Dorong Penyuluh Buat Konten Digital Moderasi Beragama

×

Kemenag Sultra Dorong Penyuluh Buat Konten Digital Moderasi Beragama

Sebarkan artikel ini
Kakanwil kemenag Sultra, Fesal Musaad, saat dialog inter umat Kristiani

Kendari, Portal.id – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Fesal Musaad, meminta para penyuluh agama di daerah itu untuk senantiasa membuat konten digital moderasi beragama.
“Saya mengajak para penyuluh agama untuk memanfaatkan ruang publik dan media sosial dengan membuat konten digital mengenai moderasi beragama,” kata Fesal Musad di acara Dialog Kerukunan Intern Umat Kristen di Kendari, Kamis.
Hal itu kata Fesal, akan membantu pemerintah serta mendorong masyarakat menciptakan moderasi beragama di lingkungan masing-masing.
Fesal Musaad juga menyampaikan, kegiatan dialog intern umat beragama merupakan kegiatan rutin yang terus dilakukan Kemenag setiap tahunnya.
“Sebab kegiatan dialog kerukunan antara umat beragama dan juga intern umat beragama menjadi salah satu cara agar dapat mendorong dan mewujudkan moderasi beragama di Indonesia,” katanya.
Kakanwil mengaku, dalam setiap kesempatan selalu menekankan tentang pentingnya moderasi beragama.
“Moderasi beragama ialah tentang kedamaian hidup manusia untuk bersatu dan rukun dalam bingkai NKRI,” katanya.
Selain itu kata dia, moderasi beragama yaitu tentang bagaimana seseorang bisa menyakini agama yang dianut memberikan ruang kepada agama lainnya untuk beribadah sesuai ajaran agamanya.
“Setiap agama selalu mengajarkan kedamaian, seperti di agama kristen yang mengajarkan cinta kasih antara sesama makhluk. Untuk itu, kegiatan dialog kerukunan intern umat kristen menjadikan para tokoh agama kristen untuk menebarkan nilai- nilai kebaikan agar terwujud masyarakat yang damai, rukun, dan bermartabat,” ujarnya.
Ia menambahkan, fitrah agama itu moderat, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konguchu semuanya moderat.
“Yang salah itu tentang cara pandang manusia, cara berpikir, perilaku, serta praktek keagamaan yang tidak moderat, berusaha membenturkan agama dan pancasila yang jika cermati bahwa pancasila mengandung nilai-nilai keagamaan,” pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti 35 Pimpinan Gereja se Sultra, dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

*Baca berita terkini lainnya di GOOGLE NEWS https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMOXyuwsw8o3TAw
atau gabung di Channel WA Portal.id News Update, caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaLdQrVAInPtfv2KpA2p, kemudian gabung.