Kendari, Portal.id — Menjadi pilot project atau daerah percontohan dalam penanganan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menargetkan menurunkan angka gizi buruk (stunting) hingga 14 persen pada 2024 mendatang.
Bukan tanpa alasan daerah berjuluk kota lulo ini dijadikan sebagai daerah percontohan penanganan stunting di Sulawesi Tenggara (Sultra), berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 angka stunting di Kota Kendari sebesar 19,5 persen.
Angka tersebut jauh menurun jika dibandingkan dengan tahun 2021, dimana angka stunting di Kota Kendari mencapai 24 persen.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Sultra yang angka presentasinya 2—41 persen, tentu terpilihnya Kota Kendari sebagai daerah percontohan penanganan stunting sangatlah tepat.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menuturkan, untuk mencapai target 14 persen tersebut pihaknya telah melakukan beberapa program, salah satunya melibatkan lintas sektor dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Balita Bebas Stunting.
“Program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak yang sudah berjalan dengan cara membagikan makanan tambahan kepada keluarga yang memiliki anak beresiko stunting,” tutur Asmawa melalui keterangan resminya, Sabtu (29/7/2023).
Dengan program orang tua asuh, jelasnya, Pemkot Kendari memiliki peran untuk memberikan edukasi pencegahan stunting kepada masyarakat cukup efektif.
Laporan: Ferito Julyadi