Kendari, Portal.id — Aksi penganiayaan oleh orang tak kenal (OTK) kembali terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (19/12/2023) dini hari. Korbannya yakni seorang karyawan dan pelanggan rumah makan.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman melalui Kasi Humas, Ipda Haridin menuturkan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 04.00 WITA di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia.
Kejadian tersebut bermula saat korban bernama Fikri (23) bersama seorang rekannya, yang merupakan karyawan RM Ayam Taliwang yang berlokasi di Jalan Jend Ahmad Yani sementara berkemas untuk pulang usia berjualan.
“Saat sedang kemas-kemas tiba-tiba datang enam orang remaja dengan menggunakan dua unit sepeda motor langsung bertanya kepada korban dan rekannya, siapa yang meneriaki mereka saat melintas,” tutur Haridin dalam keterangan resminya.
Merasa tidak meneriaki para pelaku, korban dan rekannya memberitahu bahwa tidak ada yang berteriak saat para pelaku melintas di depan RM Ayam Taliwang.
Namun, secara tiba-tiba seorang pelaku yang mengenakan sweater hutan dan topi langsung mengayunkan pisaunya, hingga mengenai punggung korban bernama Fikri. Melihat kejadian itu, rekan korban langsung lari menyelamatkan diri, dan masuk bersembunyi di gerai Sari Laut Doa Ibu 3 di Jalan Budi Utomo, yang tidak jauh dari RM Ayam Taliwang.
“Para pelaku lalu mengejar rekan korban hingga masuk ke dalam warung (Sari Laut) kemudian mendapati tiga orang pelanggan yang sementara makan,” jelasnya.
Saat berada di sari laut doa ibu 3, para korban kembali menuding, bahwa ada seseorang di sari laut tersebut melempari mereka menggunakan batu.
“Disitu salah satu pelaku kembali mengayunkan pisaunya hingga mengenai punggung salah seorang pelanggan bernama Farhan,” ungkapnya.
Setelah melakukan dua tindak penganiayaan itu, para pelaku langsung melarikan diri. Akibat kejadian tersebut, kedua korban dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.
Sedangkan para pelaku saat ini, sedang dalam pengejaran Tim Buser 77 Satreskrim Polresta Kendari.
Laporan: Ferito Julyadi
