PORTAL.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 12 perusahaan pengolahan dan pemurnian (smelter) terancam mangkrak.
Kondisi tersebut terjadi karena smelter mengalami kendala pendanaam dalam proyek pembangunan yang dilaksanakan.
Hal tersebut diungkap Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandi Arief dalam acara ‘Mining Zone’ CNBC Indonesia, Senin 13 Desember 2021.
Irwandi menyebut, karena mengalami kendala pendanaan, progres pembangunan proyek tersebut jalan di tempat alias belum ada kemajuan.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah mempertemukan 12 perusahaan smelter tersebut dengan pihak perbankan, sehingga diharapkan masalah pendanaan bisa berkurang.
“Ada satu dua perkembangan, kita melakukan market sounding beberapa waktu lalu mempertemukan para owner dan pimpinan pabrik smelter tersebut dengan bank,” ungkapnya.
Selain masalah pendanaan, menurutnya kendala pembangunan smelter ini juga salah satunya karena tidak adanya pasokan listrik.
Oleh karena itu, menurutnya, pihaknya juga sedang memediasikan dengan PT PLN (Persero) agar bisa memasok listrik ke proyek smelter tersebut.
“Selain itu, untuk pasokan listrik PLN, ada 1 sampai 2 proposal yang sedang diproses saat ini,” ujar Irwandi.
Menurutnya, pemerintah menargetkan 53 smelter beroperasi pada 2024, bertambah 34 smelter dari 19 smelter beroperasi pada 2020.
Adapun 19 smelter yang telah beroperasi di Indonesia saat ini terdiri dari 13 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 besi, 2 tembaga dan 1 mangan.
“Sampai saat ini ada (target penambahan) 34 unit (smelter) komoditas. Jadi sebenarnya masalah pembangunan ini tentunya sangat diharapkan berjalan sesuai rencana,” tutur Irwandi.
Adapun 12 perusahaan yang mengalami kendala pendanaan yakni, Gulf Mangan Grup (Mangan), Bintang Smelter Indonesia (Nikel).
Macika Mineral Industri (Nikel), Ang Fang Brothers (Nikel), Teka Mining Resources (Nikel), Mahkota Konaweeha (Nikel), Arta Bumi Sentra Industri (Nikel).
Sinar Deli Bantaeng (Nikel), Dinamika Sejahtera Mandiri (Bauksit), Laman Mining (Bauksit), Kalbar Bumi Perkasa (Bauksit), Smelter Nikel Indonesia (Nikel).
Dari Belasan Smelter Terancam Mangkrak, Beberapa Diantaranya Ada di Sultra
Mengutip data CNBC Indonesia, dari belasan smelter yang disebut Kemen ESDM tersebut beberapa diantaranya berada Sultra.
Smelter tersebut yakni Bintang Smelter Indonesia (Nikel), Macika Mineral Industri (Nikel) dan Mahkota Konaweeha (Nikel).
Pertama, yakni Bintang Smelter Indonesia (BSI) diketahui mendirikan smelternya di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Selanjutnya Macika Mineral Industri juga berlokasi di Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan.
Sedangkan Mahkota Konaweeha membangun smelternya di Kabupaten Konawe. /P:02