Pontianak, Portal.id – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) hadir dalam rapat koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kalimantan Barat, di Kota Pontianak, Rabu (6/9/2023) lalu.
Dalam rakor tersebut Hasto Wardoyo menekankan pentingnya konvergensi dan kerja sama antar lembaga dalam program pelayanan KB dan percepatan penurunan stunting.
Hasto Wardoyo juga enyampaikan apresiasi terhadap Kalimantan Barat atas terselenggaranya Rapat Koordinasi dalam rangka membahas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Rakor hari ini sangat bagus sekali, karena ini rapat koordinasi yang kemudian menyatukan berbagai macam lintas sektor, agar terkonvergensi, mengerucut, tidak ada egoisme sektoral. Itulah prinsip dari rapat koordinasi, untuk mengkoordinasikan hal-hal antar kementrian lembaga, pusat maupun daerah, dan seluruh lintas sektor yang ada di daerah. Oleh karena itu kami berterima kasih sekali hari ini juga diselenggarakan rapat koordinasi dalam rangka percepatan penurunan stunting,” kata Hasto dalam siaran pers yang diterima media ini, Senin (11/9).
Selain itu Hasto juga menyampaikan apresiasi terhadap Kalimantan Barat yang telah berjuang untuk menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) hingga saat ini menyentuh angka 2,33. Namun di samping itu, Hasto menekankankan agar Kalimantan Barat juga dapat berupaya menurunkan Angka Tingkat Kelahiran Remaja (ASFR 15-19 Tahun) yang saat ini masih jauh dari angka rata-rata nasional.
“Kalimantan Barat masih butuh ditekan lagi dengan konvergensi yang baik karena masih 2,33. Supaya nanti bonus demografi segera dapat juga dan ekonomi berkembang pesat. Kemudian rata-rata perempuan Kalimantan Barat kalau saya tanya setiap 1000 orang, maka ada 42 orang yang sudah pernah hamil dan melahirkan di umur 15-19 tahun. Sehingga itu masih terlalu tinggi. Jadi masih banyak yang terlalu muda. Inilah bapak ibu sekalian PR nya,” ujar Hasto.
Hasto juga menyampaikan apresiasi terhadap peran Tim Pendamping Keluarga yang telah menjalankan upaya dalam meningkatkan fasilitas pelayanan KB dan juga berjuang dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting. Ia menyampaikan sinergitas antara Penyuluh KB dan juga Bidan sangat berperan penting dalam pelayanan fasilitas KB selama ini.
“Ada tim penyuluh KB yang luar biasa bekerja keras untuk menggerakkan masyarakat supaya dia sadar menggunakan KB dan yang melayani itu bidannya. Itulah luar biasa peran bidan. Bidan bukan segalanya, tetapi BKKBN tanpa bidan tidak ada apa-apanya. Tetapi jadi penyuluh juga penting sekali karena yang menyadarkan orang itu pentingnya KB adalah penyuluh,” kata dia.
Terakhir, dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Hasto berharap Kalimantan Barat dapat mengerahkan seluruh pemangku kepentingan dan para mitra untuk berupaya mengejar cita-cita penurunan stunting hingga 14% di tahun 2024.
Karena Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya yang berlimpah.
“Saya mohon dengan hormat para kepala daerah disampaikan bahwa indikator prestasi kinerjanya pada penurunan sunting. 14% menjadi cita-cita. dan betul betul harus kita wujudkan bersama. Kalbar punya sumber daya alam yang luar biasa. Arahannya kalau sumber daya alam tak terbarukan itu habis, gunakanlah sumber daya manusia. Kalau tidak begitu, rugi kita. Kejarlah para pemuda untuk jadi bapak asuh anak stunting. Itu penting saya kira.” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Ir. Pintauli Romangasi Siregar, M.M berharap pelaksanaan Rapat Koordinasi ini dapat meningkatkan komitmen dengan stakeholder dan peran mitra terkait dengan penguatan pelayanan fasilitas kesehatan terutama dalam mencapai program KB pasca perkawinan, serta meningkatkan kegiatan IBI jaringan, jejaring, dan lini lapangan dalam memberikan pelayanan KB dengan kewenangannya masing-masing.
Sebagai informasi, Rapat Koordinasi yang digelar tersebut bertemakan “Akselerasi Peran Mitra Kerja dalam Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting” digelar di Hotel Mercure Pontianak pada tanggal, 5-7 September.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Kepala OPD-KB seluruh Kalimantan Barat, Pimpinan Rumah Sakit se-Kalimantan Barat, Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Kalimantan Barat, Bidan Koordinator atau Pengelola Puskesmas Kalimantan Barat, Perwakilan seluruh PKB Kab/Kota Kalimantan Barat, hingga tentunya Pimpinan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat.