Kendari.portal.id – Konsul Jenderal Australia di Makassar, Ms Bronwyn Robbins melakukan kunjungan perdana ke Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memonitoring program inklusi yang dikerjasamakan dengan Rumpun Perempuan Sultra sejak Senin (13/3/2023).
Bronwyn bersama pendamping datang memastikan keberhasilan kerja-kerja kelompok konstituen program inklusi.
Mereka juga mencermati kontribusi pemerintah terhadap program inklusi di Kota Kendari. Program ini merupakan kemitraan Indonesia dan Australia terkait upaya diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok rentan dan minoritas demi pembangunan yang inklusif.
Bronwyn menemui para ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Konstituen di Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, pada Rabu (15/3).
Kelompok ini memaparkan sejumlah capaian mereka dalam penanganan-penanganan masalah kemasyarakatan yang ada.
Direktur Rumpun Perempuan Sultra, Husna menjelaskan, Konsul Jenderal Australia datang memastikan kelompok yang mencakup penyandang disabilitas, lansia, perempuan-anak dan korban kekerasan terlibat dalam soal akses pembangunan terkait pelayanan publik.
“Kunjungan Bronwyn itu juga untuk memastikan bagaimana dukungan Pemerintah kota Kendari, Pemerintah Provinsi Sultra maupun pihak keamanan terkait bagaimana dukungan mereka untuk pelayanan publik. Kalau untuk kepolisian misalnya penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak,” kata Husna dalam siaran pers yang diterima media ini, Kamis (16/3).
“Kalau untuk pemerintah bagaimana bagaimana kebijakan anggaran dan layanan yang tersedia untuk para disabilitas, lansia, kelompok-kelompok rentan khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, ataupun penguatan ekonominya,” sambungnya.
Sementara itu, Ms Bronwyn Robbins mengaku senang dapat berkunjung ke Bumi Anoa untuk dapat lebih memahami tentang provinsi ini, dan untuk mempererat hubungan antara Sulawesi Tenggara dan Australia.
“Australia bangga menjadi mitra pembangunan Sulawesi Tenggara, dan kami sangat senang telah mendukung 78 mahasiswa dari Sulawesi Tenggara untuk belajar di Australia. Australia Awards adalah program beasiswa berkelanjutan terpanjang di Indonesia dan tahun 2023 menandai 70 tahun sejak angkatan pertama,” ujar Bronwyn.
Dalam kunjungannya itu, dia sudah menggelar pertemuan dengan alumni kampus di Australia.
Bronwyn mengungkapkan, senang bertemu dengan beberapa alumni Australia yang hebat dan berbakat, juga mendengarkan bagaimana mereka telah menggunakan keterampilan yang dipelajari di Australia untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di Sultra.
“Fokus dari kunjungan ini adalah untuk memperdalam kemitraan di berbagai sektor saat kedua negara kita pulih dari pandemi Covid-19, dan untuk membangun hubungan pendidikan, budaya, pembangunan kita,” ungkapnya.
Laporan AT