KENDARI, Portal.Id – Natrium adalah salah satu dari tiga elektrolit utama tubuh. Dua lainnya yakni kalium dan klorida. Elektrolit berfungsi mengontrol cairan masuk dan keluar dari jaringan dan sel tubuh.
Kebanyakan orang memikirkan garam ketika disebutkan natrium. Namun garam sebenarnya adalah senyawa mineral natrium klorida. Makanan yang kita makan mungkin mengandung natrium klorida (garam) atau mungkin mengandung natrium dalam bentuk lain.
Untuk penderita penyakit ginjal kronis (CKD), dokter dan ahli gizi menyarankan untuk mengikuti diet rendah natrium, termasuk membatasi garam dan bahan-bahan lain yang mengandung natrium.
Natrium berkontribusi mengatur tekanan darah dan volume darah, membantu mengirimkan impuls untuk fungsi saraf dan kontraksi otot, serta mengatur keseimbangan asam basa darah dan cairan tubuh.
Namun, meskipun natrium penting untuk fungsi tubuh yang disebutkan di atas, terlalu banyak natrium dapat berbahaya bagi penderita penyakit ginjal karena ginjal tidak dapat menghilangkan kelebihan natrium dan cairan dari tubuh.
Saat natrium dan cairan menumpuk di jaringan dan aliran darah, tekanan darah meningkat dan Anda merasa tidak nyaman. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada ginjal yang tidak sehat.
Kerusakan ini semakin menurunkan fungsi ginjal, sehingga mengakibatkan lebih banyak cairan dan limbah menumpuk di dalam tubuh.
Komplikasi terkait natrium lainnya adalah:
- Edema: bengkak di kaki, tangan, dan wajah
- Gagal jantung: kelebihan cairan dalam aliran darah dapat membuat jantung Anda bekerja terlalu keras sehingga membuatnya membesar dan lemah
- Sesak napas: cairan dapat menumpuk di paru-paru, sehingga sulit bernapas
Mengontrol asupan natrium akan membantu menghindari kram dan penurunan tekanan darah selama dialisis. Berkonsultasilah dengan ahli untuk menentukan berapa banyak natrium yang boleh dimakan setiap harinya.
Mengatur kebutuhan natrium bagi tubuh adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mencegah risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi natrium berlebihan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatur kebutuhan natrium:
1. Baca Label Nutrisi
Seringkali, makanan olahan dan kemasan mengandung natrium dalam jumlah yang tinggi. Membaca label nutrisi dapat membantu Anda menentukan seberapa banyak natrium yang terkandung dalam suatu produk. Pilih makanan yang memiliki kandungan natrium lebih rendah atau pilih versi yang rendah garam.
2. Batasi Konsumsi Garam Dapur
Mengurangi penggunaan garam dapur adalah langkah efektif untuk mengontrol asupan natrium. Cobalah menggantinya dengan rempah-rempah, herba, atau rempah-rempah lainnya untuk memberikan rasa pada makanan tanpa menambahkan natrium berlebihan.
3. Hindari Makanan Olahan dan Siap Saji
Makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan siap saji umumnya mengandung tingkat natrium yang tinggi. Sebisa mungkin, pilih bahan makanan segar dan masak sendiri di rumah agar Anda dapat mengontrol jumlah garam yang digunakan.
4. Pilih Makanan yang Mengandung Kalium
Konsumsi makanan yang kaya akan kalium, seperti buah-buahan (pisang, jeruk, kiwi) dan sayuran (bayam, kentang), dapat membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh.
5. Berkuranglah pada Makanan Cepat Saji
Restoran cepat saji seringkali menggunakan banyak garam dalam proses persiapannya. Cobalah untuk mengurangi frekuensi makan di tempat tersebut dan lebih sering memasak di rumah.
6. Perhatikan Asupan Makanan Berserat
Serat, terutama serat larut, dapat membantu mengurangi penyerapan natrium dalam tubuh. Makanan tinggi serat termasuk biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran.
7. Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau memerlukan panduan yang lebih spesifik mengenai asupan natrium, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda.
Dengan memperhatikan dan mengatur asupan natrium, Anda dapat mendukung keseimbangan garam dalam tubuh dan menjaga kesehatan jantung serta sistem sirkulasi Anda.