KENDARI ,Portal.id – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pencegahan penyakit penyakit arbovirus di Indonesia.
Penyakit Arbovirus adalah jenis penyakit yang diakibatkan adanya virus yang disebar hewan jenis arthropoda, seperti mosquitoes atau nyamuk, tikus, lalat dan kutu.
Untuk menghindari dari virus ini, pembaca disarankan memahami penjelasan dari arbovirus sehingga mampu dijadikan sebagai referensi untuk menghindari dari virus ini
Pasalnya virus ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan, termasuk demam, infeksi sistem saraf, dan penyakit-penyakit yang serius seperti demam berdarah, ensefalitis, dan demam kuning.
Bahaya penyakit ini bahkan dibahas khusus dalam International Arbovirus Summit Indonesia 2024 digelar di Bali, Senin 22 April 2024.
Pada kesempatan itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan penting menekan penularan penyakit arbovirus atau penyakit yang ditularkan melalui perantara serangga seperti nyamuk.
“Cara terbaik melakukan intervensi kesehatan adalah dengan mencegah daripada mengobati,” kata Budi Gunadi Sadikin.
Jenis Penyakit yang Disebabkan Arbovirus
Arbovirus bisa menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan. Contoh penyakit yang disebabkan oleh arbovirus meliputi:
1. Demam Dengue : Ditularkan oleh nyamuk Aedes dan menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit.
2. Zika : Juga ditularkan oleh nyamuk Aedes dan dapat menyebabkan cacat lahir serius, seperti mikrosefali, ketika menyerang ibu hamil.
3. Chikungunya : Virus ini menyebabkan gejala seperti nyeri sendi yang parah dan demam.
4. Virus West Nile : Ditularkan oleh nyamuk dan dapat menyebabkan penyakit neurologis serius, seperti meningitis dan ensefalitis.
5. Demam Kuning : Juga ditularkan oleh nyamuk dan bisa menyebabkan kerusakan hati yang serius, bahkan kematian.
6. Japanese encephalitis (JE) : Infeksi virus JE (flavivirus) yang menyerang susunan saraf pusat, yang ditandai dengan gejala demam dan perubahan status mental, termasuk confusion (bingung), disorientasi, koma, kesulitan bicara dan atau adanya kejang (tidak termasuk kejang demam sederhana)1.
Gejala Penyakit Disebabkan Arbovirus
Gejala penyakit yang disebabkan Arbovirus dapat bervariasi tergantung pada jenis virus dan individu yang terinfeksi. Beberapa gejala umum yang sering terlihat pada berbagai jenis penyakit arbovirus adalah:
1. Demam : Gejala utama penyakit arbovirus yang disebar oleh hewan arthropoda adalah demam, yang dapat mencapai suhu tubuh 38-40 derajat Celcius.
2. Sakit Tenggorokan : Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus.
3. Sakit Kepala : Sakit kepala yang disebabkan oleh infeksi virus.
4. Mual : Mual yang disebabkan oleh infeksi virus.
5. Nyeri Persendian : Nyeri persendian yang disebabkan oleh infeksi virus.
6. Ruam Kulit : Ruam kulit yang disebabkan oleh infeksi virus.
7. Makanan Muntah : Makanan muntah yang disebabkan oleh infeksi virus.
Diagnosis Penyakit Arbovirus pada Manusia
Mendiagnosis penyakit yang disebabkan arbovirus melibatkan berbagai langkah untuk mengidentifikasi virus dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dengan gejala yang serupa.
1. Pemeriksaan Fisik : Melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa suhu tubuh, tingkat kelembaban kulit, dan adanya gejala demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, mual, nyeri persendian, ruam kulit, makanan muntah, kesulitan bicara, kesulitan bergerak, dan kematian.
2. Pemeriksaan Laboratorium : Melakukan pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah untuk mendeteksi titer antibodi tersendiri dalam tubuh manusia, tes PCR (Realisasi Komplemen DNA), dan tes serologi.
3. Pemeriksaan Epidemiologi : Melakukan pemeriksaan epidemiologi, seperti mengetahui jenis hewan arthropoda yang dapat menyebar virus arbovirus, pola hidup makhluk, dan interaksi antara manusia dan alam.
4. Pemeriksaan Klinis : Melakukan pemeriksaan klinis, seperti menggunakan obat-obatan anti-virus, mengurangi kondisi pasien, dan mengurangi risiko pengotoran darah.
Mencegah Penularan Penyakit Arbovirus
Penyakit arbovirus dapat dicegah dengan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko gigitan serangga dan mencegah penyebaran virus, meliputi:
1. Membunuh hewan arthropoda : Membunuh hewan arthropoda yang ditemukan di rumah, seperti mosquitoes, tikus, dan kutu.
2. Mengurangi tempat tinggal hewan arthropoda : Membuat lingkungan rumah tidak memadai bagi hewan arthropoda, seperti menghilangkan tempat tinggal, seperti ruangan yang tidak terisi dan tempat yang tidak disediakan dengan bahan yang dapat menjadi tempat tinggal hewan arthropoda.
3. Menggunakan repelensi : Menggunakan repelensi untuk mencegah hewan arthropoda mengunjungi rumah.
4. Mengurangi kepadatan hewan arthropoda : Mengurangi kepadatan hewan arthropoda di sekitar rumah, seperti mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat menjadi sumber makanan hewan arthropoda.