Gempa TerkiniNewsPeristiwa

Peringatan Dini Tsunami Pasca Gempa Flores Berakhir, Warga Diminta Tetap Waspada

×

Peringatan Dini Tsunami Pasca Gempa Flores Berakhir, Warga Diminta Tetap Waspada

Sebarkan artikel ini

PORTAL.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengakhiri peringatan dini tsunami pasca gempa di Laut Flores.

Seperti diketahui wilayah laut Flores diguncang gempa tektonik pada Selasa, 14 Desember 2021 pukul 10.20.23 WIB.

Peringatan ini disampaikan langsung Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang digelar pasca gempa Flores.

Dwikorita menegaskan, peringatan diakhiri setelah dilakukan pemantauan muka air laut di kawasan Flores dan sekitarnya.

“Hasil pantauan mulai pukul 11.20-13.24 tidak terdeteksi peningkatan muka air laut lagi maka peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir,” terang Dwikorita.

Menurutnya, peringatan dini tsunami diakhiri bukan dicabut, yang artinya masyarakat masih tetap harus waspada.

Ia juga meminta masyarakat apabila sewaktu-waktu merasakan guncangan yang mengayun diharapkan menuju tempat tinggi.

“Jangan menunggu suara sirine tsunami, segera mohon kembali lagi menuju tempat tinggi,” tegas Dwikorita.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menyebut, gempa berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 Kilometer.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan kekuatan atau magnitudo sebesar 7,4.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser,” ungkap Bambang Setiyono.

Ia juga menjelaskan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini berpotensi tsunami , dengan tingkat ancaman waaspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

“Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur,” kata Bambang Setiyono.

Sementara itu, berdasarkan peringatan dini pertama yang dirilis BMKG, akibat gempar ini bisa berdampak tsunami di Sulsel, NTT, NTB, Maluku dan Sultra. /P:02

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id