Kendari, Portal.id — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kajian Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (FKPMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (19/10/2023).
Kedatangan puluhan massa aksi ke Kantor KONI Sultra untuk mempertanyakan perihal transparansi anggaran dana hibah senilai Rp17 miliar yang digunakan untuk Porprov pada 2022 lalu, dan dana Rp5 miliar persiapan Pra PON 2023.
FKPMI menilai, kedua anggaran itu disinyalir telah disalahgunakan oleh para pengurus KONI Sultra. Hal itu kemudian berdampak pada batalnya keberangkatan sejumlah cabang olahraga ke Pra PON.
Unjuk rasa sempat diwarnai aksi saling dorong antara massa aksi dan para pengurus KONI Sultra, karena para mahasiswa memaksa masuk ke dalam kantor untuk bertemu dengan Ketua KONI Sultra, Alfian Taufan Putra dan hendak melakukan penyegelan kantor.
Sekretaris Umum KONI Sultra, Elvis Basri Uno yang menemui para pengunjuk rasa menyampaikan, keberangkatan cabor ke Pra PON merupakan tanggung jawab dari masing-masing pengurus cabor.
“Terkait itu nanti kita akan secara bersama-sama biar lebih etis nanti kita, ada cabornya baru kita tanyakan itu karena dia juga bagian dari kita,” ujarnya.
Sementara itu, Alfian Taufan Putra yang berada di kantor enggan memberi tanggapan terkait anggaran dana hibah dari Dispora Sultra.
Laporan: Ferito Julyadi
