Kendari, Portal.id — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi melaunching hasil Sensus Pertanian 2023 (ST23) Tahap I, Senin (4/12/2023).
Desiminasi dan launching ST23 yang dilaksanakan di ruang Pola Kantor Gubernur Sultra itu, dihadiri langsung Pj Gubernur, Andap Budhi Revianto, Ketua DPRD Sultra, Forkopimda Sultra, Bupati/Walikota se-Sultra, Pimpinan Kementerian/Lembaga lingkup Sultra, Lanal Kendari, Lanud Haluoleo, dan para pejabat pimpinan tinggu wilayah Sultra lainnya.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti menuturkan, pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan visi Indonesia emas, yakni negara nusantara berdaulat, maju dan berkelanjutan melalui pencapaian lima sasaran utama yang ditargetkan akan dicapai tahun 2045 mendatang.
“Lima target tersebut akan dicapai melalui delapan misi agenda pembangunan, salah satunya transformasi ekonomi berbagai sektor pertanian,” tutur Agnes.
Oleh karena itu, lanjutnya, transformasi ekonomi di sektor pertanian melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian dan kesejahteraan petani menjadi salah satu kunci untuk mencapai visi Indonesia emas.
“Data hasil ST2023 tentu akan memainkan peran yang sangat penting sebagai kebijakan pemerintah dalam melakukan transformasi pembangunan pertanian nasional,” jelasnya.
Agnes berharap, hasil ST2023 dapat dimanfaatkan secara luas oleh berbagai pihak, sebagai evidence–based dalam siklus perencanaan pembangunan pertanian.
Sementara itu Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menyampaikan, data hasil ST2023 penting untuk disampaikan.
Menurutnya data tersebut akan sangat dibutuhkan untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran bagi masyarakat.
“Semua ini sebagai kunci sukses kalau kita menyimak yang disampaikan Kepala BPS Sultra ada lima hal, terutama bupati dan walikota yang memberikan layanan pertanian kita lebih baik lagi,” ujar Andap.
Tegasnya, pemerintah akan berkomitmen terus hadir di tengah-tengah petani dan terus bergerak untuk meminimalisir, bahkan meniadakan berbagai kesulitan yang dihadapi.
“Karena tujuan akhir petani bukanlah menumbuhkan tanaman, tetapi menjaga keberlangsungan hidup dan kehidupan,” pungkasanya.
Laporan: Ferito Julyadi