Kendari, Portal.id — Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia nomor urut 1, Anies Baswedan dijadwalkan bakal melakukan kunjungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sutra) pekan ini, dengan agenda kampanye tertutup.
Kedatangan Anies sontak menjadi sorotan berbagai pihak, salah satunya dari elemen mahasiswa.
Presiden Mahasiswa (Presma) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Ashabul Akram secara tegas menantang Anies untuk memberikan gagasan serta konsepnya terkait persoalan pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Bumi Anoa, salah satu industri pertambangan.
“Industri pertambangan di Sultra kami anggap hari ini tidak sejalan dengan apa yg kemudian diinginkan oleh masyarakat, terutama pengusaha lokal Sultra,” tutur Akram, Minggu (7/1/2023).
Menurutnya, pengelolaan SDA Sultra hanya sampai pada smelter. Sementara untuk hasilnya di ekspor ke Cina, hal tersebut dinilai telah membodohi negara sendiri.
“Ini yang membuktikan bahwa ketidakmampuan kita mengelola sumber daya alam yang ada. Bagaikan sarang lebah yang madunya diperas lalu ampasnya disimpan,” jelasnya.
Akram juga menyoroti banyaknya IUP nikel yang tidak dimiliki oleh masyarakat lokal. Mirisnya lagi, tidak diberikan ruang untuk bekerja di dalam sebagai pengusaha lokal.
Terakhir, banyaknya smelter yang ada di Sulawesi, baik Sultra maupun Sulawesi Tengah (Sulteng) yang upah gaji karyawan diberikan hanya standar UMR. Menurutnya, upah tersebut sangat kecil jika dibanding dengan risiko dalam pekerjaan yang sangat tinggi.
“Saya kira dengan kemantapan Anies sebagai capres dapat memberikan solusi yang yang terbaik bagi masyarakat Sultra,” pungkasnya.
Laporan: Ferito Julyadi
