KENDARI, Portal.id — Tengah ramai di platform media sosial (medsos) facebook, pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari pelaku pembunuhan sopir taksi online kabur dari rumah sakit, Selasa (30/7/2024).
Informasi itu disebarkan oleh pemilik akun Niar Hasniar. Dalam unggahannya, pemilik akun tersebut memperlihatkan sebuah potongan chat yang telah diteruskan berulang kali.
Isi chat tersebut mengabarkan, bahwa pasien RSJ Kendari itu berhasil kabur dari rumah sakit, dan tengah berada di wilayah Anduonohu, Kecamatan Poasia.
Potongan pesan whatsapp itu dipertegas dengan caption, bahwa informasi itu ia dapatkan dari kakak sepupunya yang bekerja di RSJ Kendari.
Postingan tersebut sontak membuat gaduh, dan telah mendapat sejumlah komentar serta telah dibagikan oleh beberapa akun facebook lainnya.
Kepolisian Resor Kota (Polres) Kendari melalui bidang humas telah mengkonfirmasi, bahwa informasi kaburnya pasien dalam gangguan jiwa itu tidaklah benar atau hoaks.
“Pelaku masih berada di dalam Rutan Polresta Kendari saat dilakukan pengecekan pagi tadi,” ungkap Kasi Humas Polresta Kendari, Ipda Haridin.
Sementara itu, Niar Hasniar telah mengunggah permohonan maaf melalui akun pribadinya, serta menghapus postingan hoaks yang sebelumnya diunggah.
“Assalamualaikum, saya atas nama Niar mengucapkan mohon maaf yg sebesar-besarnya atas informasinya yang tidak betul saya sampaikan. Saya juga tidak tahu bahwa informasi itu adalah hoaks karena saya dapat info dari sepupu yang memperingati anaknya, dan anak nya menyampaikan ke saya. Saya juga takut dan tidak berpikir secara matang untuk memposting hal itu karena biar bagaimana saya juga panik, namanya kasus pembunuhan dengan kepanikan saya langsung memposting dan ternyata itu berita hoaks, dengan ini saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tulis pemilik akun.
Sebelumnya, seorang sopir taksi online di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas usai menjadi korban pembacokan pria berinisial SM, Rabu (24/7/2024).
Diketahui, SM pernah jadi salah seorang pasien di RSJ Kendari yang telah menjalani perawatan sejak beberapa bulan lalu.
Laporan Ferito Julyadi