Kendari, Portal.id — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Komite Senin Budaya Nusantara (KSBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dikukuhkan, Selasa (16/5/2023).
Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) KSBN, Mayor Jenderal TNI (Purn) Hendardji Soepandji.
Menjadi yang pertama di Sulawesi, DPW KSBN Sultra dinahkodai oleh Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin untuk masa jabatan 2023—2028.
Dalam acara pengukuhan yang diselenggarakan di Aula Sahid Azizah Hotel and Convetion Kendari, sebanyak 17 tarian daerah Sultra ditampilkan.
Ketum KSBN, Mayor Jenderal TNI (Purn) Hendardji Soepandji menuturkan, Sultra adalah Mini Indonesia, sebab hampir semua jenis tarian Indonesia ada di Sultra.
“Sulawesi Tenggara kaya dengan nilai-nilai. Tadi kita sudah lihat semua jenis tarian, dan hampir semua jenis tarian ada di Sulawesi Tenggara. Bisa dikatakan Sulawesi Tenggara ini mini Indonesia,” ucapnya.
Hendardji berpesan, agar masyarakat selalu memelihara seni serta budaya nusantara. Pasalnya, tidak dapat dipungkiri diera modernisasi muda mudi kurang meminati dunia seni dan budaya.
“Kebudayaan itu harus terus dirawat. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan merupakan perintah dari negara, dan menjadi tugas kita untuk mengimplementasikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPW KSBN Sultra, Ruksamin mengungkapkan budaya menjadi hal yang penting untuk memperkenalkan Indonesia kepada negara lain.
Menurutnya, pagelaran seni dan budaya merupakan salah satu cara terbaik untuk memperkenalkan karakter bangsa. Sehingga Indonesia tidak hanya dipandang dari segi sumber daya alamnya.
“Sumber saya alam memang untuk kesejahteraan masyarakat, tapi kalau semakin digali akan semakin habis. Tetapi, kalau sumber daya budaya semakin digali akan semakin menampakan siapa Sulawesi Tenggara sebenarnya,” jelas Ruksamin.
Sebagai langkah awal, Ruksamin menyampaikan DPW KSBN Sultra akan melakukan rapat kerja (Raker) untuk menentukan program-program yang akan dijalankan.
“Kita masih akan tentukan program-program, karena bukan hanya budaya saja, tetapi seninya banyak. Mulai dari seni tari hingga fotografer semua ada. Jadi nanti kegiatan-kegiatan itu akan dihimpun dan diatur,” pungkasnya.
Laporan: Ferito Julyadi