#Headline

Resmikan PORHAB Kemenag kendari, Kakanwil Sebut Olahraga Kini Jadi Alat Diplomasi

×

Resmikan PORHAB Kemenag kendari, Kakanwil Sebut Olahraga Kini Jadi Alat Diplomasi

Sebarkan artikel ini

Kendari, Portal.id – Kakanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara (Sultra) H Zainal Mustamin, saat membuka secara resmi Pekan Olahraga HAB (PORHAB) dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke 77 tingkat Kota Kendari, Rabu (7/12/2022).
“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia beserta jajaran yang telah mengorganisir kegiatan tersebut dengan baik,” kata kakanwil.
Kakanwil mengatakan, dewasa ini olahraga telah berkembang menjadi alat diplomasi baik Madrasah, kabupaten/kota, daerah bahkan diplomasi negara.
“Tujuan olahraga dan seni, sejatinya adalah untuk mempererat persahabatan dan persaudaraan. Olahraga dan seni itu bukanlah mata-mata untuk olahraga dan seni itu sendiri. Lebih dari itu, Olahraga dan seni telah keluar dan menemukan esensinya, berkembang dan menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan,” katanya.
Menurutnya, banyak daerah kecil yang tidak terkenal sumber daya alamnya, terpencil provinsi atau negaranya, menjadi terkenal dan populer karena memiliki atlit, atau memiliki tradisi budaya yang dipersembahkan secara baik dipentas-pentas level nasional bahkan internasional, kemudian mengharumkan nama bangsa dan negara.
“Olahraga sejatinya memang harus digunakan sebagai alat untuk mempromosikan sebuah kebaikan dan prestasi. Demikian halnya seni, tradisi, kultur yang ada di daerah itu dapat dikelola dengan baik untuk menjadi bahan promosi budaya di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional,” jelasnya.
Sebagai contoh, banyak siswa-siswi madrasah termasuk guru yang terlibat dalam event olahraga. Menjadi juri dan wasit, diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah. Mereka lahir dari madrasah, dari Kementerian Agama baik di tingkat Kota Kendari maupun tingkat provinsi.
“Bahkan olahraga saat ini telah berkembang menjadi sebuah industri yang melahirkan bisnis besar dan lapangan kerja juga pekerja-pekerja di lapangan. Olahraga memberikan penghasilan dan kenyamanan hidup bagi banyak orang,” ujarnya.
Belakangan ini, perhatian masyarakat tersedot oleh pentas piala Dunia. Industri olahraga yang sangat besar yang melahirkan uang besar, nama besar dan prestasi besar.
“Kita berharap anak-anak kita di madrasah, santri kita di pesantren, tekun belajar dan berlatih agar bisa menjadi kuat dan berprestasi di bidang olahraga,” sebutnya.
Meskipun olahraga telah menjadi diplomasi budaya, ekonomi pendidikan bahkan diplomasi industri besar, tapi esensi dari olahraga itu tidak pernah hilang, yakni persahabatan. Olahraga tidak pernah melihat perbedaan warna kulit hitam dan putih, besar dan tinggu, ras, agama, bahkan orang-orang yang cacat sekalipun memiliki olahraga disabilitas.
Olahraga telah menghilangkan sekat-sekat dari perbedaan-perbedaan itu, semua menyatu dalam persaudaraan yang diikat oleh olahraga dan seni, budaya yang dikembangkan oleh bangsa dan daerah.
“Karena itu, kemenangan dan kekalahan adalah soal yang biasa di dalam olahraga. Substansinya adalah menemukan nilai persahabatan. Kalau ada orang yang berolahraga dan berseni tetapi tidak menerima kekalahan, ujungnya bertengkar dan diperpanjang dengan dendam, maka orang itu belum menemukan hakikat sejati dari berolahraga dan berseni,” imbuhnya.
Kakanwil mengimbau, agar menjadikan olahraga sebagai bagian dari memupuk persaudaraan dan persahabatan. Tentunya, hal ini juga sejalan dengan Gerakan Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara, yaitu gerakan Kemenag Sultra Bersahabat. Membangun persahabatan dengan tagline 3B (Bersama, Bersatu, Bersaudara). Bersama kita bisa, Bersatu kita kuat, Bersaudara kita rukun.
Lebih lanjut Kakanwil mengatakan, olahraga melahirkan sportivitas. Yang penting adalah persaudaraan dan persahabatan yang tetap terjalin dengan baik. Karena olahraga bukan sekedar olahraga, seni bukan sekedar seni. olahraga untuk persahabatan dan seni untuk persaudaraan.
Kakanwil menekankan, untuk senantiasa menjunjung tinggi sportivitas dan kejujuran dalam berolahraga dan berseni. Olahraga selalu diawali dengan pemanasan, sebagaimana di dunia kerja yang selalu diawali dengan perencanaan dan persiapan yang baik. Kemudian saat memasuki pertandingan, seseorang harus serius dan sungguh-sungguh.
“Semangat terus dalam persaudaraan sejati kita, Bersama Bersatu Bersaudara. Olahraga ini semakin mengikatkan kita, seni ini semakin memperkuat kita. Itu semangat yang harus kita bangun dalam upaya memperkuat semangat internal kita, juga dalam usaha untuk memperbaiki layanan kita kepada masyarakat,” tandasnya.
Pembukaan PORHAB Tingkat Kota Kendari turut dihadiri Ketua kerukunan keluarga pensiunan Departemen Agama KH Subbang Fahri, Kepala Bidang Penmad H Muh. Saleh, Kepala Bidang Pakis Siti Mardawiah Kasim, Kabid PHU Marni, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sultra Ny Muliawati Zainal, Ketua FKUB Kota Kendari, Sponshorsip Pimpinan Bank BSI, Pimpinan Bank Muamalat, Kepala Kemenag Kota Kendari serta sejumlah undangan lainnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id