Kendari, Portal.id – Rukun Keluarga Moronene (RKM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar musyawarah kerja I yang mengusung tema “optimalisasi dan sinergitas program kerja dalam pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19” bertempat di Aula Diaprindag Sultra, Minggu.
Salah satu pokok pikiran yang lahir dari kegiatan itu adalah mendorong pemerintah agar pembiayaan dan pembelanjaan negara di masa pendemi CPVID-19 ini lebih pada pencegahan dan pemulihan ekonomi kepada kelompok yang lebih Rentan dengan tepat sasaran dan tepat waktu.
“Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan sebagian masyarakat mengalami kesulitan ekonomi yang ditandai dengan daya beli meningkat dan semakin terbatasnya lapangan kerja. Sehinga sangat mendorong upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi kepada kelompokn warga rentan dengan dampak covid,” kata ketua RKM Sultra, Sitti Saleha, saat menyampaikan pokok-pokok pikiran hasil Musyawarah kerja I RKM Sultra tersebut.
Selain itu, RKM Sultra bersama seluruh elemen masyarakat di daerah itu agar tidak lengah terhadap tren kasus yang terinfeksi COVID saat ini menunjukkan tren melandai yang ditandai dengan menurunnya signifikan angka infeksi harian.
Karena berdasarkan Data Pemantauan COVID-19 Sultra per 11 September 2021, hanya terdapat 23 kasus baru dari 17 kabupaten kota di Sultra, sangat jauh berbeda dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai ratusan kasus per hari.
“Meskipun tren kasus COVID ini melandai, Namun kita tidak boleh menengahi. RKM Sultra mendukung sepenuhnya pemerintah dalam penanganan COVID-19 hingga keadaan benar-benar kembali normal,” kata Sitti Saleha.
Selain itu kata Saleha, dalam suasana belum stabil tersebut, maka kemungkinan masyarakat menimbulkan gejolak sosial di tengah-tengah.
“RKM Sultra meminta kepada pemerintah dan masyarakat luas untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan yang ada. RKM Sultra siap bergandengan tangan dengan organisasi paguyuban lainnya dalam memelihara kerukunan dan keharmonisan antar sesama anggota masyarakat,” kata Saleha.
RKM Sultra kata Saleha, adalah wadah berhimpunnya masyarakat suku Moronene di perantauan khususnya yang berdomisili di wilayah Sulawesi Tenggara untuk berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ikhtiar RKM Sultra memberikan kontribusinya bagi anggota dan masyarakat pada umumnya dibutuhkan Arahan dan kebijakan strategis untuk menjadi pedoman dalam menjalankan amanah organisasi pada waktu tertentu yang dilahirkan bersama melalui musyawarah kerja.
Musyawarah kerja RKM Sultra yang mengusung tema “optimalisasi dan sinergitas program kerja dalam pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19 tersebut, juga melahirkan beberapa program yang dipertimbangkan prioritas dan menuntut untuk dilaksanakan sehingga organisasi benar-benar hadir memberikan kontribusi dan solusi terhadap perkembangan, dan kebutuhan anggota atau yang terhimpun di dalamnya.
“Beberapa program yang akan menjadi perhatian dan prioritas sebagaimana yang disepakati dalam musyawarah kekrja ini diantaranya melakukan investigasi dan inventarisasi keanggotaan RKM Sultra dengan sistem data base menggunakan wabsite resmi RKM Sultra dan mendorong kerjasama dan keseragaman motif corak baju adat Moronene serta pelatihan penuntun adat,” kata Saleha
RKM Sultra akan mendorong terbentuknya unit-unit ekonomi kreatif melalui korporasi korporasi serta mendorong terbentuknya lembaga-lembaga konsultasi serta bantuan hukum, senergitas RKM, melakukan edukasi hukum serta advokasi.
Selain dihadiri dan dibuka langsung oleh Ketua RKM Sultra, Sitti Saleha, Musyawarah Kerja RKM Sultra ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina RKM Sultra, Sahrun Gaus, Sekjen RKM Sultra, Masrul dan pengurus RKM Sultra lainnya.