KonaweNews

Sambangi Lalohao, Ketua Tim Penilai Lomba Desa Konawe Sebut Ada Kesan Tersendiri

×

Sambangi Lalohao, Ketua Tim Penilai Lomba Desa Konawe Sebut Ada Kesan Tersendiri

Sebarkan artikel ini

Konawe, Portal.id — Tim penilai lomba desa/kelurahan se-Kabupaten Konawe akhirnya bertandang ke Desa Lalohao, Kecamatan Wonggeduku, Kamis (18/5/2023).

Kunjungan tersebut dimaksudkan sebagai evaluasi tata kelola pemerintahan yang baik, dalam rangka mewujudkan stabilitas ekonomi dan sosial di desa/kelurahan.

Dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penilai Lomba, Keni Yuga Permana kedatangan tim penilai disambut hangat oleh camat serta kepala desa se-Wonggeduku.

Pada kesempatan itu Kepala Desa Lalohao, Indra dan Ketua Tim Penggerah PKK memaparkan secara rinci kondisi pemerintahan di desa Lalohao. Hal yang sama juga dilakukan Camat Wonggeduku, Martini dalam membawakan sambutannya. 

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Lomba Desa/Kelurahan menyebutkan bahwa Lalohao adalah desa ke-19 yang pihaknya sambangi. Menurutnya, Kecamatan Wonggeduku punya kesan tersendiri karena merupakan wilayah Kotubitara. 

“Lomba desa/kelurahan ini merupakan agenda nasional. Agenda yang tiap tahunnya digelar secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, regional dan nasional,” ujar Keni.

Dia menjelaskan, ada beberapa poin penting dalam penilaian lomba diantaranya penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan, kinerja aparatur, inisiatif aparatnya, pemanfaatan e-government, hingga pelestarian adat dan budaya.

Keni mengingatkan, camat telah membuat SK dan menunjuk desa sebagai peserta lomba maka harus dipatuhi. Kendati demikian, Keni juga menekankan jika agar para kepala desa peserta lomba jangan berhutang hanya untuk ikut lomba.

“Kalau bapak dan ibu dekat dan dicintai masyarakatnya, insyaallah tidak akan ditinggalkan sendiri kalau ada kegiatan seperti ini,” tegasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Konawe itu menegaskan, agar Camat Wonggeduku melakukan monitoring terhadap aktivitas pemerintahan di desa. Dirinya berharap pelayanan pemerintahan desa bisa berjalan maksimal. 

“Setiap hari itu minimal ada dua yang piket, sehingga pelayanan jalan. Jangan lagi pelayanan di rumah kades atau sekdes,” pungkasnya.

 

Laporan: Ferito Julyadi

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id