Kendari, Portal.id — Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024, elektabilitas para calon tengah menjadi sorotan.
Baru-baru ini Lembaga Survei Charta Politika Indonesia mengeluarkan hasil survei mengenai preferensi sosial dan politik masyarakat Sultra mengenai elektabilitas para cagub yang akan bertarung di 2024 mendatang.
Hasil survei pada periode pertama mencatat, Andi Sumangureka (ASR) berada paling atas dengan poin 18,5 persen, dan diikuti oleh Kery Saiful Konggoasa (KSK) 15,9 persen, serta Lukman Abunawas di urutan ketiga 11,3 persen.
Kemudian, pada periode kedua meski adanya penambahan nama bakal calon tetap tidak mampu menggulingkan nama ASR. Justru penilaian mencatatkan ASR sebesar 20,3 persen.
Lalu, posisi kedua dan ketiga tetap ditempati KSK dan Lukman Abunawas dengan nilai 17,5 persen serta 12,8 persen.
Perkembangan tren elektabilitas tokoh-tokoh selama dua periode survei menunjukkan adanya pergeseran preferensi masyarakat.
Kery Saiful Konggoasa menjadi salah satu tokoh yang mengalami kenaikan signifikan, meningkat dari 15.9 persen menjadi 17.5 persen pada periode kedua, dan bahkan mencapai 26.4 persen pada periode terakhir survei.
Direktur Riset Charta Politika Indonesia, Dadang Nurjaman menuturkan, calon lain yang menjadi sorotan adalah Tina Nur Alam. Pasalnya, yang semula elektabilitasnya mencapai 23 persen turun menjadi 9,6 persen.
Sedangkan nama lain, yakni Samsu Umar Abdul Samiun meningkat dari 7 persen menjadi 10,5 persen.
“Hasil pengujian lima nama tokoh teratas menunjukkan ASR memimpin dengan elektabilitas 24,6 persen. Sementara KSK dan Lukman Abunawas menempati posisi dua dan tiga dengan perolehan elektabilitas masing-masing 21,1 persen dan 15,6 persen,” ujar Dadang Nurjaman dalam rilisnya.
Berdasarkan survei Charta Politika, terjadi perubahan preferensi masyarakat terhadap para calon. Sehingga, kampanye yang efektif dan menyeluruh perlu dilakukan oleh para bakal calon gubernur agar mempertahankan ataupun meningkatkan elektabilitasnya.
“Mari kita tetap berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan menentukan masa depan provinsi Sulawesi Tenggara dengan bijak,” tandasnya.
Laporan: Ferito Julyadi