Kendari, Portal.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun 2021.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 45 hari medio Juli-Agustus 2021,” Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Kendari Dr. Abdul Kadir, di Kendari, Selasa.
Kegiatan pengabdian tersebut kata Abdul Kadir, akan mengambil lokus yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat multi etnis, multi bahasa, multi agama, multi ideologi, dan pedesaan yang ramah perempuan dan anak.
Menurut Abdul Kadir, ada beberapa alasan sehingga IAIN Kendari dipilih sebagai obyek kegiatan pengabdian antara lain karena Sulawesi Tenggara dinilai memiliki situasi sosial yang cukup kompleks serta berada di wilayah yang berbatasan dengan daerah konflik horizontal seperti Poso dan Ambon.
“Kondisi di atas didukung dengan keadaan masyarakat yang masih menempatkan kearifan lokal sebagai pedoman dalam bersosialisasi, jadi kita lebih menitikberatkan pada Peace Building berbasis kearifan lokal,” kata mantan Kepala Kanwil Kemenag Sultra ini.
Sebagai langkah awal untuk menyukseskan kegiatan itu kata Abdul Kadir, IAIN Kendari akan bekerja sama dengan UIN Sunan Ampel Surabaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
“Bahkan Ketua LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya telah melakukan kunjungan ke IAIN Kendari, Selasa (9/3) lalui. Kunjungan ini dalam rangka menjajaki peluang kerjasama dalam pelaksanaan KKN Nusantara,” katanya.
Ketua LPPM UIN Sunan Ampel, Prof. Dr. H. Sahid, HM., M.Ag., M.H. saat berkunjung di IAIN kendari mengatakan kerjasama ini memiliki peran yang sangat penting dalam memperkokoh fungsi Tridharma Perguruan Tinggi.
“Saya berharap seluruh Perguruan Tinggi di Sulawesi Tenggara juga ikut terlibat dalam program KKN Nusantara ini. Kegiatan ini meliputi multidimensi dengan tema Moderasi Beragama, terlebih masyarakat Sulawesi Tenggara merupakan masyarakat yang multikultural dan dan multi agama,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian itu kata Prof Sahid, UIN Sunan Ampel akan mengimplementasikan dua metodologi yaitu Participatory Action Research (PAR) dan Metode Asset Based Community Development (ABCD).
Selain UIN Sunan Ampel, beberapa PTKIN lain telah menyatakan ketertarikan dan bersedia terlibat pada program ini antara lain IAIN Samarinda, IAIN Ambon dan UIN Banten.
Sementara itu, Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd memberikan apresiasi terhadap upaya LPPM dalam memperkenalkan Sultra sebagai salah satu wilayah yang patut menjadi obyek pelaksanaan KKN Nusantara berbasis moderasi beragama.
“Gagasan ini sangat positif dalam menyuarakan moderasi beragama di tengah masyarakat. Kondisi di Sultra dapat menjadi acuan implementasi kehidupan masyarakat yang hidup berdampingan dan berbaur di tengah keberagaman etenis, bahasa, agama, ideologi dan perbedaan lainnya,” papar rektor.
Saat ini kata dia, LPPM IAIN Kendari tengah mempersiapkan pedoman pelaksanaan KKN Nusantara dengan melibatkan pihak LPPM beberapa perguruan tinggi ternama di Sulawesi Tenggara, yakni Universitas Haluoleo (UHO), Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra),Universitas Nahdatul Ulama (Unusultra), Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Mandala Waluya Kendari.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAIN Kendari Dr, Abdul Gaffar, M.Th.I mengatakan, pelaksanaan KKN Nusantara ini juga akan melibatkan stakeholder moderasi beragama seperti para tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk pihak kepolisian yang ikut menjalankan fungsi pembinaan masyarakat.
Dia berharap, pelaksanaan KKN Nusantara di Sultra dapat menjadi agenda nasional khususnya di lingkup Perguruan Tinggi di bawah naungan Kementerian Agama.