NewsPendidikan & BudayaSosok

Waode Nurmayani Mahasiswa Asal Wakatobi yang Sukses Tempuh Beasiswa di NCUE Taiwan

×

Waode Nurmayani Mahasiswa Asal Wakatobi yang Sukses Tempuh Beasiswa di NCUE Taiwan

Sebarkan artikel ini

Pendidikan, Portal.id — Waode Nurmayani, mahasiswa asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menyelesaikan studi di National Changhua University of Education (NCUE) Taiwan.

Wanita yang akrab disapa Yani itu menjalani studi di NCUE Taiwan selama 8 bulan, sejak 26 Desember 2022 hingga 31 Agustus 2023. Yani menempuh pendidikan di NCUE setelah berhasil menerima beasiswa shortterm professional internship dari Kementerian Pendidikan Taiwan.

Kepada awak media, Yani bercerita mengenai pengalamannya selama menempuh pendidikan di NCUE. Pada 6 bulan pertama di NCUE, lulusan S1 Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu bergabung di Laboratorium Molecular Neuroendocrinology

“Selain ngelab, ada juga field trip bersama teman-teman foreigners yang ada di NCUE. Terkadang, saya juga mengisi waktu dengan belajar bahasa mandarin secara otodidak,” ucap Yani, Selasa (12/9/2023).

Perjalanan pendidikan Yani dimulai dari bangku sekolah dasar (SD) di Kota Kendari. Anak kedua dari empat bersaudara itu merupakan mahasiswa berprestasi Unhas. Dirinya aktif di berbagai kegiatan kampus, baik nasional maupun internasional.

Memiliki kemampuan berbahasa inggris dan mandarin yang cukup mumpuni, di NCUE Yani ditugaskan untuk menulis sejumlah artikel mengenai peternakan di perusahaan JH Biotech Taiwan.

“Alhamdulillah sesuai dengan background pendidikan S1 dan S2 saya yakni peternakan. Artikel ini akan dikirim ke perusahaan pusat JH Biotech yang ada di USA (Amerika Serikat). Insya Allah artikel tersebut akan dipublish. Selain itu, saya juga sempat mengunjungi beberapa industri peternakan di Taiwan,” jelasnya.

Yani menerangkan, selama menempuh pendidikan dari beasiswa shortterm professional internship ia mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan Taiwan dan JH Biotech.

Dirinya berharap, para pelajar maupun mahasiswa lainnya di Indonesia khususnya Sultra dapat menempuh pendidikan di luar negeri, sebab tahapan seleksi yang dilalui untuk bisa diterima hanya dengan mengikuti dua tahapan, yakni menyiapkan berkas berupa data diri dan sertifikat prestasi dan mengikuti sesi wawancara.

“Semua berkas tentu saja harus dibuat dalam bahasa inggris. Untuk wawancara juga menggunakan bahasa inggris, tapi lebih bagus lagi ketika kita punya kemampuan berbahasa mandarin,” paparnya.

Usai menjalani pendidikan dengan program beasiswa tersebut, Yani bercita-cita menjadi seorang dosen dan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa agar dapat terus berprestasi tanpa melihat jenis kelamim ataupu status sosial.

“Saya merupakan anak asli Wakatobi, tapi besar di Kendari dan di Buton. Walau demikian, saya juga ingin mengembangkan kampung halaman, dengan menjadi dosen tamu di kampus-kampus Wakatobi, dan membentuk komunitas anak muda Wakatobi. Meskipun anak daerah, namun tetap harus punya mimpi yang tinggi, tingkatkan ikhtiar, kuatkan doa, insya Allah bisa tercapai,” ujarnya.


Laporan: Ferito Julyadi

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id