Kendari, Portal.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat perekonomian di Bumi Anoa tumbuh 6,48 % pada triwulan pertama tahun 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Fungsi Perumusan Kajian Ekonomi Provinsi Rangga Widyatama pada kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) di salah satu Hotel di Kota Kendari, Jumat (21/7/2023).
Rangga menjelaskan, faktor yang mendorong perekonomian di Sultra terus tumbuh yaitu dari sektor pertanian dan pertambangan.
“Ini hal yang perlu kita banggakan, Sulawesi Tenggara perekonomiannya masih tetap didorong secara mayoritas oleh sektor pertanian, dan juga pertambangan ini secara proporsi belum berubah masih tetap sama,” kata Rangga.
Kendati demikian, akhir-akhir ini perlu dipahami bahwa industri pengolahan hasil tambang menjadi sektor utama yang memacu pertumbuhan ekonomi di Sultra.
“Secara pertumbuhan yang paling utama adalah pokok industri pengolahan tapi secara share maksimalnya di pertanian,” ujar Rangga.
Ia menjelaskan, industri pengolahan artinya manufaktur, yaitu pengolahan nikel, pengolahan aspal dan pengolahan hasil tambang lainnya.
“Jadi barang itu ada industrinya sendiri kemudian setelah tambangnya diperoleh kemudian diolah menjadi besi, stainless stell atau apapun jadinya itu yang diukur sebagai industri pengolahan,” jelas Rangga.