Konawe Kepulauan, Portal.id — Berhentinya aktivitas PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra) memberi dampak pada ter PHK-nya ribuan warga Wawonii.
Para warga dan karyawan lokal yang terkena PHK pun melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Konkep, Senin (23/10/2023).
Dalam aksi unjuk rasa itu, ratusan karyawan yang di PHK mengadu dan meminta bantuan Pemda Konkep dalam mencarikan solusi atas hilangnya pekerjaan mereka.
Salah seorang yanh terkena PHK, Ulva Sari warga asal Roko-roko, Kecamatan Wawonii Tenggara menyampaikan, sejak diberhentikan dari PT GKP dirinya sama sekali tidak memiliki pemasukan atau pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan anak-anaknya.
Sebelumnya, saat masih bekerja di PT GKP, ungkap Ulva, dirinya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membiayai anak-anaknya sekolah.
“Jujur saja pak, kami dari ibu-ibu merupakan tulang punggung keluarga yang harus membiayai anak-anak kami dan keluarga. Saat ini kami sudah kehilangan pekerjaan dan pendapatan,” ungkap Ulva di hadapan Wakil Bupati Konkep, Andi Muh Lutfi.
Nasib yang sama juga dialami Aderman, warga Desa Mosolo. Dengan mata yang berkaca-kaca, Aderman bercerita kepada Wabup mengenai nasibnya.
“Jujur kami sampaikan pak Wakil Bupati, sejak kehadiran PT GKP dan kami yang bekerja di sana, perubahan terhadap ekonomi kami dibanding sebelumnya sangat baik. Kami bisa membuat usaha, membiayai sekolah anak-anak kami dan kebutuhan sehari-hari. Sekarang sudah tidak kerja, kemana lagi kami harus cari tempat kerja lagi,” ujar Aderma.
Ia menerangkan, sebagai warga pribumi mereka bisa menikmati investasi yang ada di Konkep. Mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi dapat mengambil peran.
Dari data yang diterima awak media ini, tercatat ada sekitar ribuan pekerja di PT GKP yang di terkena PHK akibat tidak ada lagi adanya aktivitas. Sekitar 80 persen didominasi dari warga lokal yang bekerja di PT GKP.