WAKATOBI, Portal.id – La Ode Dasma warga desa Posalu Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi usai bencana alam dialaminya membuat rumahnya tak lagi beratap.
Ia terpaksa mengungsi dirumah tetangganya lantaran rumah berukuran 7 x 8 meter yang ia tinggali sehari-hari bersama istri dan 3 anaknya tiba-tiba diamuk angin kencang pada Sabtu (16/03) lalu.
Akibatnya, atap beserta rangka rumahnya terangkat dari badan rumah dan jatuh terpisah sejauh 10 meter, beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
La Ode Dasman adalah satu diantara 15 warga Wakatobi berdampak, mengaku alami kerugian berkisar 20 jutaan. Kendati belum mendapat bantuan, ia berharap pemerintah Wakatobi peduli sehingga bisa diami kembali rumahnya.
“Waktu itu, saya didalam rumah usai anak dan istri berhasil keluar. Tiba-tiba suara gemuruh angin yang ke-3 kalinya atap rumah saya terangkat sejauh 10 meter dari badan rumah”, ucapnya.
Menurutnya, atas bencana itu baik kayu rangka dan atap rumahnya semua rusak dan tidak lagi memungkinkan untuk dipasang seperti sediakala.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 15 rumah warga yang rusak akibat diterjang angin kencang pada Sabtu (16/02) Kemarin sekitar pukul 05.10 Wita
Adapun sejumlah rumah berdampak tersebar dibeberapa desa dan kelurahan dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Bahkan selain rusak ringan dan sedang juga ada yang alami rusak berat.
“Di Kecamatan Wangi-Wangi sebanyak 3 rumah, kecamatan Wangi-Wangi Selatan sebanyak 10 rumah dan di kecamatan Kaledupa 1 unit rumah serta kecamatan Tomia juga 1 Unit Rumah”,ungkapnya.
Kendati demikian, berdasarkan data dan hasil kaji cepat TRC tersebut, pihaknya akan menurunkan bantuan stimulus.
“Langkah selanjutnya berdasarkan data Tim Reaksi Cepat (TRC) maka kami akan turunkan bantuan stimulus kepada korban yang terdampak bencana,” tutupnya.
Laporan Abdul rizalno
