Portal.id, KENDARI – Ratusan siswa di SD Negeri 96 Kendari riang gembira mengikuti berbagai lomba yang digelar dalam rangkaian Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang digelar di sekolah tersebut.
Ada puluhan jenis lomba yang digelar dalam berbagai bidang,seperti olahraga, seni, kerohanian serta akademik, yang melibatkan seluruh siswa sebagai peserta dengan menyesuaikan tingkatan kelas dan jenis lombanya.
Porseni yang dilaksanakan sejak Kamis 12 Desember 2024,hingga sepekan mendatang ini merupakan program rutin yang ditunggu siswa setiap tahunnya, selepas ujian semester.
Oleh siswa, agenda ini dimanfaatkan bukan hanya sebatas mengisi waktu luang selepas ujian, tapi juga sebagai ajang unjuk kemampuan dan prestasi dibidang olahraga, seni dan akademik.
Kepala Sekolah (KS) SD Negeri 96 Kendari Hj Herdia mengungkapkan, PORSENI telah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan sekolah,sejak dirinya memimpin sekolah ini pada tahun 2020 silam.
“Sebelum saya menjabat mungkin sudah ada. Tapi tidak rutin.Karena memang bukan agenda wajib. Setelah saya memimpin sekolah ini, saya wajibkan setiap tahun kita gelar,” terang Hj Herdia.
Diungkapkannya, inisiatif untuk melaksanakan Porseni sebagai agenda wajib di sekolah ini dilakukan karena melihat manfaat dan dampak positif yang cukup besar bagi siswa yang dipimpinnya.
“Misalnya kalau hari-hari biasa di jam istirahat itu siswa kita liat banyak main HP. Sibuk sendiri dengan HP-nya. Pas Porseni itu saya liat tidak ada, semua simpan HP, ikut lomba-lomba, riang gembira,” ungkapnya.
Dengan agenda Porseni ini diharapkan, siswa bisa mengembangkan kemampuan personal-nya, tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tapi juga olahraga, seni, kerohanian dan lainnya.
“Setiap akhir semester siswa itu bertanya, bu apa mau ada porseni, kalau saya jawab ada, siswa langsung kompak mempersiapkan diri, tiap kelas mereka latihan-latihan sendiri, jadi saya liat justru di momen ini silaturahmi siswa juga terbangun,” ungkapnya.
Mantan KS di SDN 80 Kendari ini juga mengungkapkan Porseni tidak hanya punya manfaat bagi siswa. Hal itu juga berdampak positif bagi harmonisasi hubungan silaturahmi para guru.
Pasalnya, kata Hj Herdia, seluruh pengelolaan kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan para guru dalam kepanitiaan bersama, tanpa membeda-bedakan sehingga bisa meningkatkan kekompakan.
“Para guru semua terlibat. Kita ini cuma mengkoordinir. Lomba ini semua yang kerjakan para guru. Mereka berinovasi juga di kegiatan ini, setiap tahun selalu ada item lomba baru, biar siswa tidak bosan,” ungkap Hj Herdia.
Senada dengan itu, Roni salah seorang siswa yang ditemui seusai mengikuti lomba bola gotong mengaku senang dengan pelaksanaan Porseni di sekolahnya, karena bisa bermain sambil olahraga.
“Kan kalau kita ke sekolah ini biasanya cuma belajar saja dikelas. Jadi pas ada Porseni kita senang, kita tidak belajar, bisa main-main seperti ini sambil olahraga,” ungkap Roni, dengan keringat bercucuran setelah berlomba.
Lomba Rangking 1, Kompetisi Ala Clash of Champions
Salah satu item lomba yang cukup ditunggu siswa khususnya dari Kelas IV, V dan VI adalah lomba rangking 1. Lomba ini digelar untuk menguji kemampuan akademik siswa dari ketiga tersebut.
Lomba ini punya kesan tersendiri bagi siswa yang mengikuti,karena mempertemukan para juara dari kelas berbeda untuk beradu kemampuan akademik dan pengetahuan umum.
Olehnya itu, kompetisi ala Clash of Champions ini menghadirkan kebanggaan yang dirasakan cukup istimewa bagi siswa jika berhasil meraih juara, dan mengungguli para juara yang merupakan siswa terbaik lintas kelas.
Clash of Champions sendiri merupakan kompetisi akademik yang digelar platform ruang guru untuk mengadu kemampuan akademik mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
“Jadi semua yang rangking dari Kelas IV sampai VI itu kita pertemukan. Jadi kalau juara di lomba ini, bukan main bangganya itu siswa.Meskipun hadiahnya tidak seberapa,” ungkap Hj Herdia.
Untuk bentuk lombanya sendiri dilaksanakan seperti bentuk lomba cerdas cermat, dengan mengerjakan soal mata pelajaran serta pengetahuan umum, yang diberikan kepada seluruh peserta.
Nantinya, pada setiap level soal dalam lomba rangking 1 ini,akan ada siswa yang gugur dan lanjut ke tahap berikutnya bagi beberapa siswa yang meraih nilai terbaik, hingga pada level terakhir.
Menurutnya, ajang ini juga sebagai seleksi bagi siswa yang nantinya akan diutus untuk mewakili sekolah pada lomba serupa yang biasanya kerap dilaksanakan di sepanjang tahun.
“Kan setiap tahun itu ada lomba-lomba akademik, biasa PGRI yang laksanakan, atau UHO. Nah jadi siswa-siswa yang cerdas ini terseleksi melalui lomba. Jadi kita utus mewakili sekolah,” ungkap Hj Herdia.
Diungkapkannya seluruh siswa yang berprestasi dalam kegiatan ini akan diberikan sertifikat apresiasi, dan doorprize yang diberikan bagi siswa pada upacara penutupan, agar berkesan.
“Nanti ada upacara penutupan, baru kita panggil yang berprestasi di tengah lapangan kita serahkan hadiahnya. Jadi ada kebanggan. Sekaligus kita didik siswa, apapun kompetisinya bukan hadiahnya yang terpenting,” tegas Hj Herdia.
Ia juga menuturkan, seluruh pendanaan dalam Porseni ini berasal dari internal sekolah, tidak ada sponsorship atau sumbangan dari pihak luar sekolah yang diminta untuk membiayai kegiatan ini.
“Bahkan ada beberapa orang tua siswa yang secara sukarela ingin menyumbang barang untuk hadiah kita tolak. Bahkan sponsor-sponsor yang ingin masuk karena liat kita ramai-ramai ini, kita tolak juga. Seluruhnya murni didanai sekolah,” pungkasnya.