Kendari, Portal.id – Aksi demonstrasi memperingati empat tahun meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Randi dan Yusuf Kardawi berlangsung kondusif, Selasa (26/9/2023).
Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa elemen di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) diterima dengan baik oleh pihak kepolisian.
Pantauan media ini, ratusan aparat kepolisian juga melakukan pengamanan untuk mengawal aksi tersebut.
Demonstrasi ini juga diwarnai dengan aksi bakar ban dan teatrikal aksi unjuk rasa menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan pelemahan KPK pada 26 September 2019 silam di depan gedung DPRD Sultra hingga terjadinya penembakan mahasiswa Fakultas Teknik UHO Kendari Randi dan Yusuf Kardawi.
Kendati demikian, aksi kali ini terpantau berjalan tertib, berbeda dengan tahun sebelumnya di mana pihak kepolisian menghalau massa dengan tembakan gas air mata dan penyekatan tameng yang berakhir ricuh.
Ratusan mahasiswa yang terdiri dari sejumlah elemen tersebut melakukan orasi sejak pukul 09.30 – 18.00 Wita berlangsung kondusif dan membubarkan diri dengan tertib.
Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa elemen di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) diterima dengan baik oleh pihak kepolisian.
Ratusan aspirasi massa diterima langsung oleh Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman.
“Alhamdulillah, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa pada hari ini berlangsung aman dan kondusif,” kata Kapolresta.
Pantauan media ini, pukul 18.00 Wita seluruh elemen mahasiswa membubarkan aksi dengan tertib dan aman.
Untuk diketahui, tuntutan massa tersebut untuk mendesak Polda Sultra agar mengusut tuntas kasus dugaan penembakan Randi dan Yusuf saat unjuk rasa menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan pelemahan KPK pada 26 September 2019 silam di depan Gedung DPRD Sultra.
