KENDARI, Portal.id – Tradisi ngabuburit memiliki sejarah yang berkembang di masyarakat Indonesia. Ngabuburit merupakan kegiatan yang menjadi tradisi di Indonesia selama bulan Ramadan.
Kata “ngabuburit” berasal dari bahasa Sunda yang terdiri dari dua kata, yaitu “ngabubur” yang berarti berbuka, dan “it” yang merupakan akhiran yang mengindikasikan suatu kegiatan.
Melansir dari Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit berasal dari dasar kata burit yang berarti sore atau petang, dan kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore.
Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “mengabuburit” diartikan sebagai kegiatan menunggu adzan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadhan.
Beberapa catatan kecil yang mendokumentasikan istilah Ngabuburit, di antaranya keterangan bahwa masyarakat Bandung, Jawa Barat, sudah terbiasa melakukannya di kawasan Alun-alun Bandung pada dekade 1950-an.
Kemudian di era 80-an Ngabuburit saat bulan ramadan sering digunakan oleh para pemuda di tanah pasundan khususnya kota Bandung. Kota tersebut sering mengadakan acara musik dengan judul ngabuburit.
Dari kota berjuluk Paris Van Java inilah kemudian istilah ngabuburit menjadi tenar sebagai kegiatan berkumpul bersama teman-teman atau keluarga untuk menunggu waktu berbuka puasa di seluruh Indonesia.
Seiring perkembangan zaman kegiatan ngabuburit semakin beragam dan kreatif sesuai dengan kebudayaan masing-masing. Ngabuburit biasanya dihabiskan dengan berburu makanan untuk berbuka puasa.
Aktifitas yang bisa dilakukan saat ngabuburit seperti mencari takjil, kegiatan sosial, berbincang-bincang atau sekedar berkumpul santai bersama kerabat dan teman-teman.
Kegiatan ngabuburit biasanya dilakukan setelah sholat ashar, di mana umat muslim akan menunggu waktu berbuka puasa sambil melakukan aktivitas bermanfaat dan menyenangkan.
Meskipun ngabuburit adalah momen yang menyenangkan, tapi tetap harus dijaga agar tetap harus berhati-hati agar tetap sehat selama berpuasa. Jangan melakukan aktivitas fisik yang berat dan berbahaya, semisal balap liar dll.
Jika rasanya kurang semangat dengan aktifitas ngabuburit diluar rumah, bisa juga menunggu waktu berbuka sambil streaming pengajian di YouTube, bermain game, menonton film animasi, atau belajar online.