Kendari.portal.id – Bank Indonesia memberi sinyal bahwa nilai tukar rupiah akan menguat di tahun 2023.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan, beberapa alasan dari prediksi tersebut.
“Rupiah akan menguat! Didukung oleh 5 faktor fundamental yang menjadi kunci menguatnya Rupiah di 2023. Bank Indonesia tidak menargetkan level, melainkan memberikan direction bahwa Rupiah akan menguat,” kata Perry Warjiyo dalam keterangan tertulis Bank Indonesia.
Adapun lima alasan nilai tukar rupiah akan menguat di 2023, sebagai berikut :
1. Prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat baik.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV 2022 tinggi sebesar 5,01% (yoy), Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2022 mencatat surplus 4,7 miliar dolar AS dan PMI-BI triwulan IV-2022 sebesar 50,06% atau berada pada fase ekspansi (indeks >50%).
2. Tekanan inflasi berlanjut turun.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2023 tercatat rendah 0,34% (mtm) atau 5,28% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,51% (yoy).
3. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) jangka pendek menarik.
Imbal hasil SBN tenor jangka pendek meningkat 100 bps dibandingkan dengan level sebelum kenaikan BI7DRR pada Juli 2022, sementara imbal hasil SBN tenor jangka panjang tetap terkendali.
4. Komitmen Bank Indonesia.
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan stabilisasi kurs, melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder.
5. Ketidakpastian pasar keuangan global mereda. Meski belum hilang sepenuhnya, ada optimisme dari pasar keuangan global, yang berdampak pada meningkatnya aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik, tecermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar 6,0 miliar dolar AS hingga 14 Februari 2023.
Laporan AT