Serba-serbiSulawesi Tenggara

Delapan Pintu Rezeki yang Ditegaskan Dalam Al-Qur’an

×

Delapan Pintu Rezeki yang Ditegaskan Dalam Al-Qur’an

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

KENDARI, Portal.id – Konsep delapan pintu rezeki atau delapan jalan keberkahan dalam Islam mencerminkan keyakinan akan keberlimpahan rizki yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.

Pemahaman ini mencakup aspek spiritual dan praktis dalam kehidupan sehari-hari, mengajarkan manusia untuk menghargai nikmat Allah dan menjalani hidup dengan penuh syukur.

Delapan pintu rezeki dalam Islam mencerminkan filosofi keberlimpahan rizki yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya.

Dengan memahami dan menghayati prinsip-prinsip ini, seseorang dapat menjalani hidup dengan penuh syukur, meningkatkan kualitas hidup, dan mendapatkan keberkahan dalam setiap langkahnya.

Berikut adalah penjelasan mengenai delapan pintu rezeki dalam pandangan keislaman yang Tercantum dalam Al-Qur’an

1. Bersedekah

Pintu rezeki menurut Al-Quran yang pertama adalah bersedekah. Saat kita bersedekah, Allah akan menggantinya dengan lipat ganda dari nilai yang kita sedekahkan secara ikhlas.

Bersedekah dapat menyambungkan tali silaturahmi antara muzaki dengan mustahiq. Serta dapat membantu para mustahiq untuk menyambung kehidupan.

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah ayat 245).

2. Jaminan dari Allah SWT

“Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz).” (QS. Hud: 6)

3. Bersyukur

Orang yang memiliki sifat kikir, atau terlalu pelit bahkan terhadap dirinya sendiri, akan selalu merasa kurang rezeki. Padahal, Allah menjamin rezeki dapat datang berlipat apabila kita bersyukur kepadaNya.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim ayat 7).

4. Anak

Di zaman Rasulullah dulu, tidak sedikit kasus pembunuhan terhadap anak-anak karena takut kemiskinan.

Apalagi anak perempuan, mereka dianggap kaum yang lemah, karena tidak bisa bekerja dengan fisik yang sekuat kaum laki-laki. Sehingga apabila membesarkan mereka, orangtua zaman Arab dahulu merasa terbebani.

Allah berfirman dalam Quran Surat Al-Isra’ ayat 31, “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.

Dalam ayat tersebut, diterangkan bahwa anak dapat menjadi pintu rezeki. Sehingga tidak perlu takut miskin ketika memiliki seorang anak.

5. Menikah

Pintu rezeki menurut Al-Quran juga datang karena menikah. Ketika kita memutuskan untuk menikah, Allah akan mencukupkan rezeki.

Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Quran Surat An-Nur ayat 32 yang berbunyi, “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”.

6. Hasil dari Usaha

Allah memang menjamin rezeki seluruh makhluk yang ada di muka bumi, namun Dia juga melihat sejauh mana kita berusaha.

Walau keadaan sedang wabah dan menghimpit kondisi ekonomi semua orang, selama kita terus bergerak dan berusaha di tengah wabah, Allah akan memberikan rezekiNya.

Manusia akan memperoleh apa yang diusahakannya. Jika ingin memiliki kekayaan harta, namun tidak ada usaha bekerja melainkan hanya malas-malasan, tentu rezekinya akan seret. Jadi tetap berikhtiar ya Sahabat.

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,” (QS. An-Najm ayat 39-41).

7. Sesuatu yang Tidak Terduga

Ketika kita bertawakal kepada Allah. Menggantungkan hasil jerih payah kita hanya kepada Allah, bisa jadi rezeki akan datang di saat-saat tidak terduga.

Di saat kita sangat membutuhkannya, namun kesulitan menemukan jalan keluar. Allah akan selalu mencukupkan kebutuhan kita.

“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaaq ayat 3).

8. Beristighfar

Kondisi paceklik, gagal panen, cuaca yang tidak menentu, mungkin saja terjadi karena manusia terlalu berlebihan terhadap bumi.

Melakukan banyak kerusakan, tanpa ada upaya untuk memperbaikinya kembali. Allah berfirman, dalam Quran Surat Nuh ayat 10-12.

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu (istighfar), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Jika kita banyak melakukan keburukan, maka rezeki kita akan terhambat. Oleh sebab itu, perbanyak istighfar, memohon ampunan Allah, disertai dengan upaya memperbaiki diri. Allah menjamin rezeki bagi orang-orang yang beristighfar.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id