Kendari, Portal.id – Ekspor komoditi perikanan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tercatat melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kendari selama periode Januari hingga pertengahan april 2021 mencapai 232 ton.
Kepala BPKP Kendari, Amdali Adhitama, di Kendari, Kamis, mengatakan ekspor tersebut terdiri dari udang vaname sebesar 145.93 ton (58.9%), Gurita 85 ton (34.43 %), Kepiting hidup 700 kg (6.6%) dan komoditi lainnya seperti biji mutiara dan cacing laut dengan jumlah 100 kg (0.03%).
“Jika di rupiahkan nilai ekspor Kendari dari sektor perikanan mencapai Rp23,8 miliar,” kata Amdhali.
Menurut dia, ekspor produk perikanan dari Sulawesi Tenggara pada triwulan 1 tahun 2021 masih terbatas pada beberapa negara tujuan ekspor yaitu Jepang untuk produk udang Vanamei, Gurita dan Cacing Laut mencapai 157 ton dengan nilai Rp18,5 miliar.
Sedangkan, ekspor tujuan Amerika Serikat untuk produk Gurita 73 ton dengan nilai Rp4,5 miliar.
Kemudian ekspor kepiting kepiting hidup dengan tujuan ekspor Singapura mencapai 16,3 ton dengan nilai Rp697 juta.
Selain itu ekspor biji mutiara tujuan Hongkong mencapai 17,5 Kg dengan nilai ekspor Rp123 juta.
Bila dibadingkan triwulan 1 tahun 2020, jumlah ekspor tahun ini mengalami penurunan 16,4 persen dimana pada periode waktu yang sama pada tahun 2020 mencapai 310 ton.
Ekspor Ikan Hias ke Brunei Darussalam
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kendari, menyatakan bahwa pengusaha asal Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan ekspor ikan hias air laut ke Brunei Darussalam.
“Untuk pertama kali pengusaha Sultra melakukan ekspor komoditi ikan hias air laut ke Brunei Darussalam yang dilakukan pada 28 April 2021 melalui Bandara Haluoleo Kendari,” kata kepala BKIPM Kendari, Amdhali Adhitama, di Kendari, Kamis.
Dikatakan, Brunei Darussalam sebagai negara tujuan ekspor yang baru mulai dilirik oleh pengusaha perikanan Sultra untuk komoditi ikan hias.
Selain komoditi ikan hias, komoditi lainnya seperti ikan konsumsi dalam bentuk hidup seperti Lobster dan Kepiting Bakau juga mulai dilirik oleh Brunei Darussalam.
“Diharapkan kegiatan ekspor Komoditi Perikanan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya sinergitas pemerintah dalam mendorong ekspor hasil perikanan,” katanya.
BKIPM Kendari bersama instansi terkait yang tergabung dalam Klinik Ekspor kata dia, akan terus mengupayakan ekspor dari Sulawesi Tenggara sehingga masyarakat dapat menerima manfaat yang lebih besar.
“Kita terus mendorong para pengusaha untuk untuk melakukan ekspor langsung dari Kendari, untuk meningkatkan nilai ekspor Sultra,” katanya.
Ekspor perdana ini dilaksanakan oleh Bea Cukai Kendari bersama dengan Instansi teknis terkait yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Sedangkan pengusaha pemilik ikan hias ini adalah CV Nurafia Marine Fish.