Kendari, Portal.id — Pemerintah Kota (Pemkot) dan Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar High Level Meeting, Selasa (28/3/2023).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Pola Balai Kota Kendari itu, dibahas mengenai langka antisipasi serta penjagaan ketersediaan bahan pokok selama Ramadan hingga hari raya Idulfitri 1444 H.
Pertemuan ini senidiri diikuti oleh 13 perwakilan distributor di Kota Kendari, dan dibuka langsung oleh Pj Wali Kota, Asmawa Tosepu.
Asmawa Tosepu menyampaikan, di tahun 2023 laju inflasi periode Februari di Kota Kendari mencapai 6,13 persen year to year. Sementara untuk per bulannya 0,48 persen.
“Dan atas kerja bersama stakeholder terutama kerja strategis TPID sehingga yang tadinya di 2022 inflasinya sangat tinggi, Alhamdulillah di 2023 ini bias kita turunkan bahkan deflasi,” ujarnya.
Kemudian, berdasarkan data terdapat beberapa komoditi seperti cabai rawit, telur ayam ras, beras, daging ayam, susu dan minyak goreng menunjukkan kenaikan harga, terutama pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri tahun ini.
“Ini harus kita siasati, harus kita waspadai. Jangan sampai Kota Kendari mengalami inflasi hanya karena kenaikan bahan pokok,” jelasnya.
Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh Pemkot Kendari. Salah satunya melakukan pendataan stok pangan strategis pada distributor dan pasar-pasar.
Asmawa mengungkapkan, sejauh ini ketersediaan stok pangan terpantau aman hingga akhir Ramadan atau Idulfitri nanti.
“Pemkot Kendari bakal melaksanakan pasar murah di pasar-pasar yang ada di Kota Kendari, hal ini guna mengantisipasi dan menjaga kecukupan stok ketersediaan kebutuhan pokok, keterjangkauan harga bagi masyarakat saat Ramadhan dan jelang Hari Raya Idulfitri,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Kepala BI KPw Sultra, Doni Septadijaya menegaskan mengenai arahan presiden terkait ketersediaan pangan daerah yang perlu dijaga, terutama pada bulan Ramadan.
Selain itu, terdapat juga beberapa program pengendalian inflasi yang perlu dilanjutkan dan dioptimalkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Program tersebut yaitu Iyamo Parasayai Rentenir (Jangan Percaya Rentenir), dan Tabe (Tanam Cabai Kendalikan Inflasi).
“Ada juga kegiatan pengendali inflasi lainnya yaitu, sidak pasar rutin bersama Forkopimda dan Satgas Pangan, BLT kepada 300 nelayan, melaksanakan KAD serta pasar murah yang bekerjasama dengan Bulog,” pungkas Doni.
Laporan: Ferito Julyadi