Kendari, Portal.id — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga tutup buku atau sepanjang tahun 2022 jumlah investor di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencapai 77.722.
Pelaksana Harian (Plh) BEI Sultra, Ricky menuturkan jumlah tersebut terdiri dari investor pasar modal dan investor saham. Dimana investor pasar modal sebanyak 46.720, dan investor saham 31.002.
“Secara keseluruhan, jumlah investor pasar modal naik sebesar 50,7 persen dan investor saham 32,5 persen jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya,” tutur Ricky, Selasa (4/4/2023).
Kenaikan jumlah investor itu juga dibarengi dengan meningkatnya Sub Rekening Efek (SRE) dan yang melakukan login ke Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes).
“SRE kita juga meningkat di tahun 2022 kemarin. Dari 15.534 menjadi 21.637. Kemudian yang melakukan login ke AKSes pun alami peningkatan hingga 38,5 persen,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Kepala Kantor BEI Sultra, Bayu Saputra menyampaikan capaian tersebut tidak hanya capaian pribadi pihaknya. Melainkan hasil kerja dan sinergitas BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan media.
“Capaian ini tentunya kita kembalikan lagi ke. Bahwasanya uang yang masyarakat investasikan di pasar modal itu diawasi sepenuhnya oleh OJK, diregulasi oleh BEI dan itu merupakan investasi legal,” ujarnya.
Bayu menegaskan, dengan meningkatnya kinerja pasar modal akan sangat memberi dampak yang baik bagi kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
“Dari masyarakat untuk masyarakat. Tentu ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan ekonomi bagi masyarakat,” tegasnya.
Laporan: Ferito Julyadi