BisnisSulawesi Tenggara

Jadi Tuan Rumah FESyar KTI 2024, BI Sultra Perkuat Literasi Halal Lifestyle

×

Jadi Tuan Rumah FESyar KTI 2024, BI Sultra Perkuat Literasi Halal Lifestyle

Sebarkan artikel ini
Pembukaan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2024
Pembukaan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2024, di salah satu Hotel di Kota Kendari, Senin 8 Juli. Foto : Hardiyanto/Portal

KENDARI, Portal.id – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2024, Senin 8 Juli.

Pembukaan acara ini dilaksanakan di salah satu Hotel di Kota Kendari. Turut hadir Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, Kepala KPw BI Sultra Doni Septadijaya dan Sekda Sultra Asrun Lio.

Dalam kesempatan itu, Doni Septadijaya menekankan pentingnya pengembangan ekonomi syariah untuk kematangan ekosistem guna mendorong industri halal di Bumi Anoa.

“Bank Indonesia turut mendorong literasi halal lifestyle dengan tujuan membentuk pasar halal yang kokoh di dalam negeri,” ujarnya.

Doni menjelaskan bahwa literasi halal lifestyle ini diharapkan dapat membentuk pasar halal yang mandiri bagi para produsen produk halal, mulai dari sektor kuliner, fesyen, hingga industri keuangan syariah.

Ia juga menuturkan bahwa upaya pengembangan telah dilakukan melalui peresmian Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS), yang merupakan hasil kerja sama Bank Indonesia dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

“Zona KHAS ini juga menjadi program kerja utama Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Tenggara,” jelasnya.

Sehingga, lanjut Doni, Zona KHAS diharapkan dapat menjadi contoh bagi banyak wilayah kawasan kuliner di Sultra.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio mengatakan bahwa pengembangan ekonomi syariah ini merupakan langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia Timur, khususnya di Sultra.

“Dengan prinsipnya yang berkelanjutan, ekonomi syariah menawarkan solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapi, seperti bagi hasil, tolong-menolong, dan keadilan sosial,” ungkapnya.

Menurut Asrun, prinsip-prinsip ini bukan hanya memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong pemerataan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.

“Prinsip ini memberikan landasan kuat untuk pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerataan kesejahteraan serta pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

Laporan Hardiyanto

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id