KENDARI, Portal.id – Fogging merupakan metode kontrol Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melibatkan penyemprotan kabut atau asap yang mengandung bahan kimia sintetis.
Meskipun metode ini efektif mengurangi populasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah atau malaria, penggunaannya juga memiliki sejumlah risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan.
Bahan kimia yang biasa digunakan sebagai bahan dasar fogging adalah golongan organophosporester insectisida seperti malation, sumithion, fenithrothion, perslin, dan lain-lain.
Namun yang paling banyak dan sering digunakan adalah malation. Insektisida malation sudah digunakan oleh pemerintah dalam fogging sejak tahun 1972 di Indonesia.
Namun, pilihan fogging sebagai solusi pencegahan DBD sebenarnya dianggap tidak ramah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Jurnal Epidemiolgy merilis paparan malation secara jangka panjang menyebabkan banyak penyakit.
Mencegah hal tersebut, metode penyemprotan kering (dry fogging) benzalkonium chloride dilakukan sebagai cara alternaif mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti menyebab DBD.
Metode dry fogging dari bahan benzallkonium yang dianggap lebih aman untuk manusia, tidak berbau, dan tidak basah. Ini adalah metode disinfeksi dengan cara pengasapan tanpa residu, yang 100% kering tidak merusak permukaan, aman apabila terhirup maupun kena makanan, serta efektif dan efisien pengerjaannya .
Fogging Alami Dengan Tanaman Serai
Tanaman serai (Cymbopogon citratus) adalah tanaman herbal yang sangat popular karena aroma harumnya yang khas dan sering digunakan dalam masakan, minuman, dan pengobatan tradisional.
Serai menjadi tanaman yang kerap manfaatkan sebagai pengusir nyamuk, karena mengandung zat-zat seperti geraniol, metil heptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan sitronela.
National Library of Medicine menyebutkan bahwa serai terbukti bisa digunakan untuk mengusir nyamuk. Bahkan, minyak serai juga diketahui bisa membunuh nyamuk
Jurnal tersebut menuliskan, serai memiliki aroma khas, di mana bau ini akan menghalangi nyamuk untuk mencium aroma asam laktat dan karbon dioksida yang dikeluarkan manusia.
Nyamuk menemukan manusia untuk digigit dengan mencium aroma asam laktat dan karbon dioksida yang dikeluarkan manusia, yang membedakannya dengan mahluk lainnya.
Lantas, bagaimana cara usir nyamuk dengan serai? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan dengan mengolah serai menjadi minyak, dibakar, atau dipotong dan ditaruh di ruangan.
1. Bakar Serai
Pertama, cara mengusir nyamuk dengan serai adalah membakarnya. Cukup membakar satu batang serai di kamar atau ruangan lain yang sering didatangi nyamuk.
Setelah itu bisa meletakkan serai yang sudah dibakar di sudut-sudut ruangan, kolong kasur, atau bagian lainnya. Diketahui, asap dari serai dibakar inilah yang akan menghalau nyamuk untuk datang mendekat.
2. Potong Serai dan Letakkan di Kamar
Cara mudah lainnya yakni dengan menaruh serai begitu saja di kamar atau ruangan lain. Coba siapkan wadah dan beberapa serai. Kemudian, potong serai menjadi beberapa bagian.
Jika sudah, bagi potongan serai ke setiap wadah yang sudah disiapkan. Setelah itu, kamu bisa menempatkan wadah-wadah tersebut di setiap sudut ruangan.
3. Aplikasikan Minyak Serai di Kulit
Kandungan citronella dalam serai tidak hanya bisa mengusir nyamuk.Untuk mendapatkan manfaat ini, kamu bisa membuat minyak serai.
Caranya, siapkan minyak kelapa dan daun serai yang sudah dipotong kecil-kecil . Kemudian, campur dua bahan tersebut ke dalam panci, lalu panaskan menggunakan api kecil.
Tunggu sekitar satu jam, lalu matikan kompor dan biarkan minyak tersebut hingga dingin. Jika minyak sudah jadi, kamu bisa mengaplikasikannya ke kulit.
Namun sebagai catatan, jangan langsung mengaplikasikan minyak serai ke seluruh kulit, melainkan coba dulu di beberapa bagian. Untuk mengetahui apakah kulitmu sensitif atau tidak.
4. Buat Lilin Aromaterapi Serai
Cara lain menggunakan serai untuk mengusir nyamuk yaitu dengan menjadikannya lilin aromaterapi.
Siapkan beberapa bahan tambahan terlebih dahulu, di antaranya yaitu serpihan lilin atau parafin, wadah lilin, dan sumbu.
Perlu diingat bahwa serai yang digunakan untuk campuran lilin aromaterapi adalah minyaknya. Jika semua bahan sudah disiapkan, pembuatan lilin aromaterapi bisa dimulai dengan melelehkan serpihan lilinnya terlebih dahulu.
Lalu, tambahkan 30-40 tetes minyak serai ke dalamnya. Jika sudah, kamu bisa menuangkan lelehan lilin ke wadah yang sudah disiapkan dan letakkan sumbu di atasnya.
5. Gunakan Minyak Serai untuk Diffuser
Apabila tidak ingin repot membuat lilin aroma terapi, cara ampuh mengusir nyamuk dengan serai adalah menggunakan minyaknya untuk diffuser.
Diffuser merupakan alat yang dapat mengubah minyak menjadi uap, kemudian menyebarkannya ke seluruh ruangan.
Dengan meneteskan minyak serai dalam diffuser, uapnya bisa menyebar ke seluruh ruangan, sehingga bisa menghalau nyamuk berkeliaran.
Untuk takarannya, kamu bisa mencampurkan sekitar 4-5 tetes minyak serai ke dalam diffuser yang sudah diisi air.
6. Tuangkan Minyak Serai di Wadah
Apabila sudah membuat minyak serai tapi kulitmu sensitif, kamu tidak perlu merasa kecewa.
Sebab, kamu juga bisa mengusir nyamuk hanya dengan menuangkan minyak serai ke wadah dan meletakkannya di ruangan.