Kesehatan & Gaya HidupSulawesi Tenggara

Suhu Tubuh Anak Meninggi Belum Tentu DBD, Berikut Perbedaan Ciri, Fase dan Gejala Antara Demam Biasa dan Demam Berdarah Dengue, Emak-Emak Jangan Dulu Panik

×

Suhu Tubuh Anak Meninggi Belum Tentu DBD, Berikut Perbedaan Ciri, Fase dan Gejala Antara Demam Biasa dan Demam Berdarah Dengue, Emak-Emak Jangan Dulu Panik

Sebarkan artikel ini
Anak Demam
Ilustrasi Anak Demam

KENDARI, Portal id – Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Ada dua jenis demam yang umum pada anak-anak: demam biasa dan demam berdarah dengue atau DBD.

Meskipun keduanya melibatkan peningkatan suhu tubuh, terdapat perbedaan signifikan dalam ciri-ciri, fase, dan gejalanya.

Demam Biasa

Demam pada anak-anak dapat diketahui kenaikan suhu tubuh anak di atas kisaran normal, yaitu 36,5–37 derajat Celsius. Tanda dan gejala demam yang mudah dikenali pada anak antara lain ialah:

  1. Mudah marah, rewel, dan lesu
  2. Nafsu makan menurun.
  3. Menangis lebih sering.
  4. Bernapas dengan cepat.
  5. Kebiasaan tidur atau makan mengalami perubahan.
  6. Mengalami kejang.
  7. Merasa lebih panas atau lebih dingin daripada orang lain di ruangan yang terasa nyaman.
  8. Mengalami nyeri tubuh dan sakit kepala.
  9. Tidur lebih lama atau mengalami kesulitan tidur.
  10. Diagnosis Demam pada Anak

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis demam pada Si Kecil adalah melakukan sentuhan pada dahinya. Namun, cara ini tidak akan memberikan pengukuran yang akurat.

Kondisi demam pada anak adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Namun penting untuk beberapa faktor yang disinyalir dapat menyebabkan terjadinya demam pada anak, antara lain:

  1. Faktor lingkungan, misalnya kontak langsung dengan banyak orang dan memiliki kemungkinan tidak sehat.
  2. Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  3. Mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.

Meski demikian. kebanyakan demam pada anak disebabkan infeksi atau penyakit tertentu. Suhu tubuh yang tinggi dapat mempersulit bakteri dan virus penyebab infeksi untuk bertahan hidup.

Oleh karena itu, demam pada Si Kecil merupakan bentuk pertahanan tubuh yang berarti baik. Namun, tetap harus waspada. Sebab, jika demam disertai gejala lain, maka diperlukan pemeriksaan dokter.

Pada kebanyakan kasus, demam pada anak dapat membaik dengan sendirinya. Namun, risiko komplikasi tetap ada. Misalnya pada usia 6 bulan hingga 5 tahun, mungkin saja mengalami kejang akibat demam.

Meskipun hal ini menimbulkan rasa khawatir bagi orang tua, tetapi sebagian besar kejang demam tidak menyebabkan efek yang bertahan lama. Beberapa komplikasi demam pada anak lainnya yang dapat terjadi, antara lain:

  1. Dehidrasi berat.
  2. Penurunan kesadaran atau halusinasi.
  3. Penyakit serius yang tidak terdeteksi dan semakin memberat.

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sementara itu, untuk demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes Aegypti.

Mengutip laman mitrakeluarga.com, / kementerian kesehatan (kemenkes) kasus demam berdarah dengue (DBD) di tahun 2023 sebanyak 98.071 kasus, dengan kasus kematian 498 jiwa.

Gejala DBD umumnya ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajat Celcius. Kondisi ini akan bertahan selama 2-7 hari, setelah itu mengalami penurunan drastis.

*Baca berita terkini lainnya di GOOGLE NEWS https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMOXyuwsw8o3TAw
atau gabung di Channel WA Portal.id News Update, caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaLdQrVAInPtfv2KpA2p, kemudian gabung.