Kesehatan, Portal.id — Pengolahan makanan biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu merebus dan menggoreng. Untuk proses pengolahan makanan menggunakan minyak, tentu untuk menggoreng.
Tetapi, kebanyakan mengkonsumsi minyak dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti kolesterol, serta risiko gangguan jantung dan itu sudah menjadi rahasia umum.
Mengutip dari Halodoc, minyak goreng mengandung lemak jenuh yang dianggap bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko gangguan jantung.
Bagi para konsumen, penting sekali memilih minyak goreng dengan teliti. Agar terhindar dari gangguan-gangguan kesehatan seperti yang dimaksud di atas. Lantas, bagaimana ciri-ciri minyak goreng sehat dan layak untuk dikonsumsi? Mari kita ulas.
1. Komposisi
Hal pertama yang harus dilakukan saat membeli minyak goreng adalah membaca label kemasannya. Hindari minyak goreng dengan kandungan lemak yang tinggi, khususnya minyak jenuh dan hydrogenated oil.
2. Warna
Ciri kedua yang harus diperhatikan adalah warna dari minyak goreng. Minyak goreng sehat biasanya berwarna bening dan jernih.
3. Aroma
Minyak goreng sehat tentu saja memiliki aroma yang khas. Jika minyak goreng beraroma tidak sedap jangan digunakan, sebab akan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
4. Tidak Mudah Beku
Minyak goreng yang tidak mudah beku menandakan minyak tersebut mengandung sedikit lemak jenuh. Minyak goreng dengan kandungan lemak jenuh rendah dapat menurunkan risiko gangguan jantung akibat penumpukan kolestrol jahat.
5. Menyerupai Air
Ciri terakhir, minyak goreng yang menyerupai air tanda bahwa minyak goreng tersebut sehat dan layak konsumsi. Karakter dari minyak ini tidak lengket, dan tidak akan terserap berlebihan ke dalam makanan.
Selain lima ciri di atas, cara lain yang bisa dilakukan agar minyak goreng tetap sehat dan layak konsumsi adalah dengan memperhatikan cara penggunaanya.
Pertama, gunakan minyak secukupnya. Panaskan minyak di suhu yang sedang, jangan terlalu tinggi. Sebelum memasukkan makanan, pastikan minyak telah panas terlebih dahulu.
Gunakan kertas atau tisu sebagai alas makanan yang telah digoreng agar minyak berlebih dapat meresap di kertas atau tisu tersebut.
Jangan menggunakan minyak berulang kali pakai. Batas maksimal penggunaan minyak goreng adalah tiga kali. Lebih dari itu, kamu dianjurkan untuk menggunakan minyak goreng baru meskipun minyak yang sudah digunakan masih cukup jernih dan telah disaring.
Hal lain yang perlu diingat adalah, minyak yang digunakan berulang kali bisa membahayakn kesehatan. Sebab, minyak goreng akan mengalami proses degradasi dan oksidasi, sehingga warnanya menjadi lebih gelap setelah dipakai beberapa kali. Minyak goreng juga akan mengalami proses dehidrasi, di mana kadar air di dalamnya akan hilang. Ini berdampak pada tingkat konsistensinya yang lebih kental, lalu membentuk radikal bebas yang bisa membahayakan kesehatan.
Laporan: Ferito Julyadi