Jakarta, Portal.id — Pelaksanaan pemuktakhiran data keluarga di seluruh Indonesia yang dilaksanakan sejak tanggal 1—31 Juli 2023 lalu telah usai. Hasil pemutakhiran mencatat ada 15.741.662 data keluarga, atau 100,25 persen.
Angka tersebut melampaui target. Dimana pada pemutakhiran data keluarga tahun 2023, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan 15.703.133 data keluraga sasaran.
Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menuturkan, sebanyak 101.628 kader pendata di kerahkan di 13.611 desa yang ada di Indonesia.
“Pencapaian tertinggi diraih Provinsi Jambi 104,44 persen, kemudian Bangka Belitung 104,33 persen, dan Jawa Barat 103,97 persen,” ungkap Sukaryo melalui keterangan resminya.
Dia menerangkan, masih terdapat beberapa provinisi yang mendekati 100 persen yakni Sulawesi Utara 95.56 persen, Jawa Tengah 99,21 persen, Kepulauan Riau 97,58 persen dan Maluku Utara 95,51 persen.
Tidak hanya itu, terdapat pula provinsi yang capaiannya dibawah 90 persen yaitu Maluku (88,60 persen), Nusa Tenggara Timur 83,33 persen, Kalimantan Barat 82,36 persen, Papua Barat 79,91 persen, Kalimantan Utara 76,29 persen, dan Papua 68,73 persen.
“Ada kemajuan dalam progres pemutakhiran data keluarga tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 dan 2021,” jelasnya.
Untuk diketahui, data keluarga hasil pemutakhiran digunakan untuk meningkatkan akurasi dan kualitas data sasaran Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), Percepatan Penurunan Stunting serta Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Hasil pemutakhiran ini juga dimanfaatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau program Bedah Rumah.
Laporan: Ferito Julyadi